Setelah mengalami masa kecil penuh perundungan, Seksan Or Kwanmuang kini menjelma menjadi petarung muay thai tangguh yang belum terkalahkan.
Ditulis oleh redaksi pada Oktober 30, 2023
Setelah mengalami masa kecil penuh perundungan, Seksan Or Kwanmuang kini menjelma menjadi petarung muay thai tangguh yang belum terkalahkan. Mengawali karier lewat laga One Friday Fights, Seksan terus berjaya dengan torehan 6-0.
Penampilannya yang atraktif disetiap duel membuatnya meraih sejumlah bonus penampilan hingga kontrak One Championship bernilai miliaran.
Seksan kini menjadi sosok yang tak mau tunduk pada siapa pun. Padahal masa kecilnya dia kerap mengalami perundungan.
Lahir di Provinsi Nakhon Si Thammarat, sang bintang Thailand memulai karier muay thai di umur 9 tahun. Kala itu ia berkenalan dengan “seni delapan tungkai” atas saran ayahnya, setelah mengadu kalau dirinya menjadi korban perundungan.
“Saya pulang sambil menangis dan ayahku bertanya perihal apa yang terjadi. Saya bercerita mengalami perundungan dan sejak itu ayah membawaku latihan muay thai. Dia melatihku dan saya terus berlatih hingga saat ini,” kenang Seksan.
Ketika itu Seksan mungkin belum memahami alasan sang ayah mengajarinya muay thai. Hanya seiring berjalannya waktu, mentalitas yang dijalaninya di sasana mulai membentuk dirinya sebagai sosok yang tangguh secara mental dan fisik.
Di usianya yang belia, Seksan segera berkompetisi. Dia meraih bayaran dan menyisihkan sebagian uang bayaran untuk orang tuanya.
“Latihan itu telah memberiku keberanian, dan membuatku tak takut lagi,” ujar Seksan.
Perubahan yang dialami Seksan juga membuatnya merajai pentas lokal dan membuatnya meraih keberanian untuk merantau di Bangkok ketika berumur 15 tahun. Hijrah ke ibu kota negara, sang bintang Thailand datang untuk menaklukkan panggung nasional.
“Saya butuh beberapa bulan untuk menyesuaikan diri di Bangkok. Sebelumnya saya tak pernah jauh dari keluarga,” lanjutnya.
Namun, perlahan Seksan mulai merasakan sasana tempatnya berlatih menjadi keluarga baru buatnya. Berkat dukungan pelatih dan rekan-rekannya, ia pun berhasil melalui masa-masa sulit tersebut.
Dukungan yang diberikan oleh rekan setim serta determinasi Seksan pun berbuah manis. Di skala internasional, ia meraih empat titel juara dunia dari kompetisi di Rajadamnern Stadium serta WBC muay thai.
Dalam perjalanannya meraih nama di pentas internasional, Seksan mendapat julukannya seusai meraih kemenangan KO dari posisi tertinggal 2011 silam.
“Pada 2011 saya meraih penghargaan untuk laga terbaik di Rajadamnern. Saat itu saya dijatuhkan dua kali dan saya balas memberi KO yang berbuah kemenangan. Semenjak itu saya dijuluki demikian,” jelas Seksan.
Sudah melakoni lebih dari 300 aksi di muay thai, Seksan juga pernah meraih kekalahan. Namun, hal itu tidak menjatuhkan mentalnya dan membuatnya beraksi lebih keras.
Seksan semakin melebarkan namanya di panggung One Championship, setelah mulai berlaga di awal 2023. Ia pun telah berlaga enam kali, dan terus menang dengan hasil impresif.
Kini, Seksan akan menghadapi ujian di One Fight Night 16 melawan petarung Muay Thai Kolombia, Johan Estupinan pada 4 November 2023.