iPhone menguasai 48,7% pangsa pasar ponsel pintar pada 2022
Ditulis oleh redaksi pada Oktober 18, 2023
Ponsel iPhone keluaran Apple masih menjadi pilihan utama masyarakat di seluruh dunia. Menurut data Statista, iPhone menguasai 48,7% pangsa pasar ponsel pintar pada 2022. iPhone tetap laris manis, meskipun harganya tergolong tinggi dibandingkan ponsel yang lain.
Apple memang tidak merilis data pasti mengenai biaya produksi, tetapi informasi yang dilansir dari Slasgear ini bisa memberikan gambaran tentang biaya produksinya.
Setiap ponsel pintar terdiri dari sejumlah komponen canggih yang disatukan dalam satu bingkai. Contohnya, iPhone 13 Pro mencakup Prosesor A15 buatan Apple, pemindai LIDAR, dan berbagai elemen lain seperti baterai dan layar. Komponen yang canggih ini tentu saja berkontribusi pada biaya produksi yang lebih tinggi.
Pada 2017, Andrew Rassweiler dari IHS Markit (kini S&P Global) pernah melakukan analisis biaya produksi iPhone X. Penggunaan layar superior iPhone X dan teknologi pengenalan wajah TrueDepth merupakan fitur-fitur yang membedakan ponsel ini dan berkontribusi pada biaya produksi yang lebih tinggi.
Saat iPhone X A1865 dijual seharga US$ 999 (saat ini setara Rp 15,7 juta), perkiraan biaya produksinya oleh IHS Markit pada saat itu mencapai sekitar US$ 370,25 atau sekitar Rp 5,8 juta hanya untuk bahan-bahannya.
Bank My Cell juga melakukan perkiraan biaya bahan untuk model iPhone lainnya. iPhone 11 Pro Max pada 2019 dijual seharga US$ 1.099 dan diperkirakan biaya produksi sekitar US$ 450,50 dengan.
Bank My Cell juga menyimpulkan bahwa iPhone 3G memiliki markiup tertinggi dalam sejarah model-model iPhone (pada saat itu), sekitar 260,17%. Biaya produksi model ini adalah sekitar US$ 166,31, sementara harga jualnya US$ 599 untuk versi 3G 8GB.
Untuk model iPhone 14 Pro Max, Counterpoint pada Februari 2023 memperkirakan biaya produksinya sekitar US$ 464. Model ini dengan kapasitas 128 GB dijual seharga US$ 1.099.
Walaupun perbedaan antara biaya komponen dan harga jual iPhone tampak signifikan, perbedaan tersebut tidak mewakili keuntungan murni bagi perusahaan. Nilai perkiraan tersebut hanya mencakup biaya bahan baku, tanpa memperhitungkan berbagai biaya lain yang mungkin ditanggung oleh Apple, misalnya biaya iklan. Apple juga memiliki tenaga kerja yang besar. Menurut laporan Statista, jumlahnya pada 2022 mencapai 164.000 orang.