Terputar

Title

Artist


Wanda Hamidah ikut mengkritisi keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait batas usia calon presiden (Capres) dan calon wakil presiden

Ditulis oleh pada Oktober 17, 2023

Wanda Hamidah ikut mengkritisi keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait batas usia calon presiden (Capres) dan calon wakil presiden (Cawapres). Melalui postingan Instagram-nya, Wanda ikut menyuarakan kritiknya terhadap keputusan tersebut.

Reformasi kembali ke titik nol. Mundurnya Reformasi ditandai dengan merosotnya demokrasi dan diperburuk oleh fenomena politik dinasti. Reformasi dan Demokrasi yang kita tegakkan bersama dalam 25 tahun terakhir, dikhianati,” kata Wanda Senin (16/10/2023).

Selain itu, Wanda juga mengungkapkan keprihatinannya tentang hak dan kedaulatan rakyat yang tampaknya semakin terpinggirkan. Menurutnya, politik saat ini lebih mengutamakan kekuasaan daripada mewujudkan kedaulatan rakyat.

Kedaulatan rakyat disingkirkan. Ruang publik dipersempit, oposisi menjelma aliansi kolusif, lembaga anti-korupsi dilemahkan, dan kekuatan eksekutif ditebalkan. Yang menentukan nasib kita, kekuasaan pemimpin nasional dan para majikan partai,” tegas Wanda.

Lebih lanjut, Wanda juga memperhatikan adanya gejala politik dinasti yang semakin menguat, terutama setelah keputusan MK ini. Dia menilai bahwa Presiden saat ini memanfaatkan kekuasaannya untuk menguntungkan keluarganya sendiri.

Politik dinasti terasa kental ketika Presiden menyalahgunakan kekuasaan yang sedang dipegangnya untuk mengistimewakan keluarga sendiri,” ujarnya.

Wanda juga menyoroti Presiden yang terus menjalin aliansi dengan kubu politik yang dapat menjamin masa depan dan kelanjutan dinasti keluarganya. Hal ini, menurutnya, membawa dampak negatif pada proses Pemilu 2024.

Reaksi Wanda Hamidah terhadap keputusan MK ini telah mengundang beragam tanggapan dari masyarakat di media sosial. Banyak warganet yang turut menyuarakan pendapat mereka terkait kritikan yang disampaikan oleh Wanda. Beberapa di antaranya mengusulkan agar Wanda Hamidah berdiskusi dengan tokoh-tokoh terkait, seperti Najwa Shihab.