Sejumlah warga di wilayah Kecamatan Bojong, Kabupaten Pekalongan menerima bantuan berupa daging ayam dan 10 butir telur
Ditulis oleh redaksi pada Oktober 14, 2023
Sejumlah warga di wilayah Kecamatan Bojong, Kabupaten Pekalongan menerima bantuan berupa daging ayam dan 10 butir telur. Namun, sebagian warga disebut menerima daging ayam dalam kondisi sudah tidak layak dikonsumsi.
Kabar tersebut ditulis akun Instagram @pekalonganinfo dan viral di media sosial. Dalam unggahan tersebut terdapat foto ayam yang sudah dipotong.
Diketahui, sejumlah warga di Kecamatan Bojong menerima bantuan berupa satu ekor ayam dan sepuluh butir telur pada Jumat (13/10/2023) pagi.
Ayam tersebut merupakan bagian dari bantuan pangan dari kecamatan setempat yang rencananya akan diberikan dalam tiga tahap. Saat ini, warga baru menerima bantuan tahap satu, sementara jadwal bantuan tahap dua dan tiga belum disosialisasikan.
Namun, saat warga akan memasak ayam dari bantuan pangan tersebut, kondisinya kurang layak sehingga tidak dapat dikonsumsi, akhirnya terpaksa dibuang atau dikubur.
Dari penelusuran Beritasatu.com, bantuan pangan tersebut diberikan kepada warga di wilayah Kecamatan Bojong pada Jumat (13/10/2023). Lokasi penyerahan bantuan itu berada di Kecamatan Bojong.
Ketika dikonfirmasi via telepon, Camat Bojong, Farid Abdulah Khakim, mengatakan bantuan pangan tersebut disalurkan oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Pekalongan.
“Setahu saya, bantuan tersebut berasal dari Dinas DKPP. Bahkan kepala dinas dan kabidnya turun tangan untuk pembagian bantuan tersebut,” ujar Farid, Jumat (13/10/2023) sore.
“Tadi saya juga meminta kepada petugas DKPP bahwa bantuan ayam tersebut harus selesai hari ini. Karena jika pembagian bantuan dilanjutkan besok, dagingnya mungkin akan membusuk,” tambah Farid.
Sementara itu, Sekda Kabupaten Pekalongan, M Yulian Akbar, menjelaskan bahwa bantuan tersebut berasal dari Badan Pangan Nasional (Bapanas).
“Itu bantuan dari Bapanas, dalam konteks keluarga stunting. Data menunjukkan ada 12 ribu keluarga yang menerima bantuan tersebut, dan PT Pos Pekalongan bertindak sebagai penyalur,” kata Yulian Akbar.
Lebih lanjut, Akbar mengaku tidak mengetahui kondisi daging ayam yang disebut tidak layak dikonsumsi.
“Saya sudah memerintahkan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Pekalongan untuk berkoordinasi dengan supplier dan PT Pos, karena mereka yang bertanggung jawab,” tegasnya.
Menanggapi berita tersebut, Akbar sudah meminta agar daging ayam yang sudah dibagikan kepada warga diganti.
“Kami meminta agar daging yang busuk diganti. Mengonsumsinya bisa berbahaya. Ini adalah langkah yang sudah kami ambil,” terangnya.
Di Kecamatan Bojong, terdapat 1.200 penerima. Bantuan ini merupakan tahap kedua dengan total 12.000 penerima di Kabupaten Pekalongan.