Terputar

Title

Artist


 Serangan mendadak kelompok militan Palestina Hamas ke Israel

Ditulis oleh pada Oktober 13, 2023

Serangan mendadak kelompok militan Palestina Hamas ke Israel pada Sabtu (7/10/2023) pagi mengagetkan banyak pihak. Israel sama sekali tidak bisa mengendus rencana serangan ini yang melibatkan ribuan roket dan pasukan bersenjata.

Rahasia kelompok Hamas bisa menyerang Israel tanpa terendus ini diungkap oleh Aimen Dean, anggota awal Al-Qaeda yang kemudian menjadi mata-mata badan keamanan dan intelijen Inggris, MI6.

Melalui postingan-nya di platform X yang dahulu bernama Twitter, Dean mengungkapkan rahasia serangan pasukan Hamas tidak bisa terdeteksi berkat penggunaan perangkat Huawei.

“Bagi semua yang ingin tahu, bagaimana mungkin badan keamanan dan intelijen Israel gagal mendeteksi rencana Hamas untuk melakukan invasi berani ke Israel? Ternyata, selama lebih dari 30 bulan terakhir, para pemimpin dan militan Hamas menggunakan perangkat ponsel, tablet, dan laptop Huawei,” tulis Dean di platform X, dikutip Jumat (13/10/2023).

Dean melanjutkan, setelah Google dan perusahaan teknologi Amerika Serikat (AS) lainnya melarang Huawei untuk menggunakan sistem mereka, Huawei berhasil mengembangkan sistem internal yang sangat sulit untuk ditembus.

“Sistem ini memiliki keamanan yang sangat tinggi, kecuali bagi Tiongkok, tetapi hal ini tidak memberikan manfaat kepada Israel,” kata Dean.

Roket diluncurkan oleh kelompok militan Palestina Hamas dari Jalur Gaza menuju Israel, di Gaza, Sabtu, 7 Oktober 2023.
Roket diluncurkan oleh kelompok militan Palestina Hamas dari Jalur Gaza menuju Israel, di Gaza, Sabtu, 7 Oktober 2023.

Pernyataan Dean ini langsung menarik perhatian akun @BeijingDai, yang sering membahas isu-isu teknologi, militer, dan geopolitik di platform X. Menurutnya, masuk akal jika pasukan Hamas menggunakan perangkat Huawei untuk menghindari penyadapan, terutama karena Huawei merupakan perusahaan teknologi yang sangat dibenci oleh AS.

“Kelihatannya para pemimpin Hamas memilih menggunakan perangkat Huawei untuk melindungi diri dari badan intelijen Barat yang mencoba melakukan penyadapan. Ini bisa menjelaskan mengapa AS sangat keras dalam menentang Huawei saat ini,” tulis @BeijingDai.

Huawei  baru-baru ini juga meluncurkan Huawei Mate 60 Pro dan Mate 60 Pro+ dengan cip Kirin 9.000s, sebuah prosesor yang dikembangkan oleh Huawei sendiri bersama mitranya.

Langkah ini langsung mendapat respons dari AS dengan melakukan investigasi teknis terhadap penggunaan cip buatan Tiongkok tersebut. Peluncuran perangkat ini juga dapat dianggap sebagai “tamparan” terhadap AS yang telah melarang Tiongkok menggunakan cip buatan mereka.