Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka mengatakan, saat ini skor toleran di kota yang dipimpinnya terus meningkat dari waktu ke waktu.
Ditulis oleh redaksi pada September 30, 2023
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka mengatakan, saat ini skor toleran di kota yang dipimpinnya terus meningkat dari waktu ke waktu. Tak mengherankan gambaran-gambaran negatif tentang Kota Bengawan tak lagi tersemat seperti dahulu.
“Kota Solo sudah dipilih menjadi tempat penyelenggaraan event ini. Ini luar biasa, karena Kota Solo biasanya di-image-kan sebagai kota kurang toleran. Kota penghasil teroris. Tetapi sekarang sudah berubah,” ujarnya saat menghadiri talkshow Wahana Negara Raharja (WNR) Majelis Nichiren Shoshu Buddha Dharma Indonesia (MNSBDI) di Alila Hotel, Kota Solo, Jumat (29/9/2023).
Putra sulung Presiden Jokowi itu pun mengakui jika dulunya Kota Solo memang selalu digambarkan jelek. Namun hal tersebut berubah seiring dengan waktu, apalagi semenjak ia menjabat sebagai Wali Kota Solo.
“Dulu memang Kota Solo image-nya jelek seperti itu. Tapi ketika saya diberikan amanah (wali kota), Kota Solo masuk sebagai kota toleran nomor sembilan, sekarang naik jadi nomor empat untuk kota toleran di Indonesia,” papar Gibran.
Gibran pun menegaskan jika saat ini semua warga Kota Solo bebas untuk mengadakan acara keagamaan apapun dan ia berani menjamin hal tersebut. Suami Selvi Ananda itu mencontohkan dibukanya Plaza Balai Kota Solo untuk pemasangan ornamen perayaan semua agama. Tidak hanya Islam, tetapi juga Kristen, Katolik, Hindu, Buddha dan Konghucu.
“Dahuulu yang namanya -mohon maaf ini contoh saja- mau masang (ornamen) saja takut, sekarang saya perbolehkan. Bahkan di depan balai kota ornamen Natal kita pasang, umat Hindu menggelar Festival Ogoh-Ogoh,” ucapnya.
Pun terkait tempat peribadatan Gibran mengatakan pihaknya memberikan jaminan yang sama bagi semua umat beragama yang ada di Kota Solo.
“Kalau ada rumah ibadah yang dipersulit, disegel, saya yang pertama buka segelnya kembali. Solo sudah banyak perubahan dan menunjukkan progres yang cukup baik,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua MNSBDI, Herwindra Aiko Senosoenoto mengatakan memilih Kota Solo sebagai tempat penyelenggaraan WNR tahun 2023 ini karena memiliki kesan mendalam.
“Kota Solo adalah kota yang sangat berkesan bagi kami. Ini adalah kedua kalinya kegiatan WNR dilakukan di sini. Bukan hanya karena fasilitasnya yang mumpuni, kulinernya yang istimewa ataupun masyarakatnya yang ramah, tetapi juga karena Kota Solo adalah kota budaya dengan nilai sejarah yang istimewa. Pada tahun 2016 kami juga mengadakan penanaman 2.000 pohon buah-buahan di tepi sungai Bengawan Solo yang saat ini sudah tumbuh menjadi pohon yang besar dan rindang,” kata dia.