Dalam enam tahun terakhir, banyak merek ponsel pintar atau smartphone yang berguguran, terlindas oleh eksistensi merek besar global

Dalam enam tahun terakhir, banyak merek ponsel pintar atau smartphone yang berguguran, terlindas oleh eksistensi merek besar global.

Menurut laporan dari Counterpoint Research, pada tahun 2017, ada sekitar 700 produsen ponsel pintar yang beroperasi di seluruh dunia. Kemudian pada tahun 2023, jumlahnya telah menurun drastis menjadi hanya 250 produsen.

Dilansir dari Thetechwire, Rabu (27/9/2023), mayoritas merek yang telah keluar dari pasar adalah merek yang merupakan produk dari perusahaan lokal. Merek-merek ini menghadapi tantangan pasar yang lebih besar dibandingkan dengan produsen besar global.

Pandemi Covid-19 ternyata sangat sulit bagi perusahaan-perusahaan ini, terutama dalam mengatasi masalah manufaktur dan kekurangan suku cadang yang menjadi lebih sulit dibandingkan dengan pesaing-pesaing besar mereka.

Menurut Counterpoint, berbagai faktor seperti basis pengguna yang semakin matang, peningkatan kualitas perangkat, siklus penggantian yang lebih panjang, hambatan ekonomi, masalah dalam rantai pasokan, serta transisi teknologi dari 4G ke 5G telah menyebabkan penurunan jumlah merek ponsel yang aktif dan volume produksinya selama beberapa tahun terakhir.

Perusahaan-perusahaan besar skala global memiliki keunggulan besar dalam penelitian dan pengembangan, sedangkan perusahaan-perusahaan kecil harus berjuang keras untuk menghadirkan ponsel baru dengan fitur-fitur mutakhir seperti 5G, yang saat ini menjadi fokus utama di pasar. Penurunan jumlah produsen ini terutama terjadi di wilayah Asia, Timur Tengah, dan juga Amerika Latin.

Counterpoint melihat, Tiongkok sebagai salah satu pusat industri smartphone telah melihat pertumbuhan besar dalam produksi ponsel pintar dengan harga terjangkau. Perusahaan-perusahaan Tiongkok mulai menantang produsen yang lebih mapan dan mencoba untuk memperluas pangsa pasar mereka ke tingkat global.