Terputar

Title

Artist


 Wall Street atau bursa saham Amerika Serikat (AS) dibuka terkoreksi

Ditulis oleh pada September 19, 2023

Wall Street atau bursa saham Amerika Serikat (AS) dibuka terkoreksi pada Senin (18/9/2023) waktu setempat.

Hal ini menyusul adanya tekanan terhadap saham-saham berkapitalisasi besar. Investor disinyalir masih menantikan keputusan suku bunga bank sentral Amerika Serikat atau Federal Reserve.

Mengutip laman Reuters, Dow Jones Industrial Average (DJIA) koreksi 0,01% di 34.636,67, S&P 500 (SPX) melemah 0,12%di 4.445,17, sedangkan Nasdaq Composite (IXIC) tertekan 0,29% menjadi 13.668,01.

Peningkatan imbal hasil (yield) surat utang Amerika Serikat menjadi sorotan utama di tengah ketidakpastian mengenai suku bunga. Hal ini telah memberikan beban kepada perusahaan-perusahaan besar seperti Microsoft (NASDAQ: MSFT), Meta Platforms (NASDAQ: META), dan Alphabet (NASDAQ: GOOGL), yang sahamnya turun antara 0,1% hingga 0,3% dalam pra-perdagangan.

Demikian pula, saham-saham perusahaan chip seperti Nvidia Corp (NASDAQ: NVDA), Broadcom (NASDAQ: AVGO), Lam Research (NASDAQ: LRCX), Qualcomm (NASDAQ: QCOM), dan Marvel Technology mengalami penurunan antara 0,4% hingga 1,9%.

Meskipun beberapa data makro terbaru dari Amerika Serikat menunjukkan adanya tanda-tanda pemulihan ekonomi, hal ini mampu meredakan kekhawatiran di pasar mengenai potensi perlambatan ekonomi. Namun, kenaikan harga energi global masih menjadi bayangan yang menghantui pasar, terutama terkait dengan kemungkinan tingginya tingkat inflasi yang masih bertahan. Para analis percaya bahwa ini akan menjadi salah satu pertimbangan utama bagi Federal Reserve dalam menentukan kebijakan suku bunga mereka.

“Kenaikan harga minyak telah menjadi topik pembicaraan di pasar, dan Federal Reserve akan mempertimbangkan faktor ini,” kata Peter Andersen, pendiri Andersen Capital Management, seperti yang dilaporkan oleh Reuters pada Senin (18/9/2023) malam.

Indikator CME Group, FedWatch, masih mengindikasikan peluang yang cukup besar bahwa Federal Reserve akan mempertahankan suku bunga acuannya di kisaran 5,25% hingga 5,5% dalam pertemuan mereka yang akan datang pada hari Rabu.

Lembaga keuangan seperti Goldman Sachs hingga JP Morgan Asset Management juga memperkirakan bahwa tingkat suku bunga Amerika Serikat telah mencapai puncaknya.

“Sangat penting bagi kita untuk memantau angka inflasi dan ketenagakerjaan yang akan datang, karena hal tersebut dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap cara Federal Reserve mengakhiri tahun ini,” tutup Peter.


Pendapat pembaca

Tinggalkan balasan