Rivan juga terancam sanksi yang terberat yakni tak boleh bermain untuk timnas dan level profesional selama satu tahun
Ditulis oleh redaksi pada September 12, 2023
Pengurus Pusat Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) menegaskan tak akan mematikan karier Rivan Nurmulki. Namun, Rivan juga terancam sanksi yang terberat yakni tak boleh bermain untuk timnas dan level profesional selama satu tahun.
Dewan Pengawas PP PBVSI, Bambang Suaedi, mengumumkan bahwa Rivan telah melakukan pelanggaran dengan tidak hadir dalam kegiatan Timnas Voli Indonesia untuk Kejuaraan Asia di Iran pada tanggal 19-26 Agustus yang lalu.
Menurut Bambang, Rivan sendiri yang memutuskan untuk tidak berangkat ke Iran. Alasannya adalah karena ketidakcocokannya dengan tim pelatih, keperluan istrinya yang akan melahirkan, dan keterlibatannya dalam sidang kode etik di kepolisian.
Namun, PBVSI menemukan bahwa Rivan telah bermain untuk tim Kalimantan Timur dalam Kapolri Cup yang berlangsung pada tanggal 4 Agustus hingga 2 September. Bambang menegaskan bahwa inilah tempat di mana kesalahan Rivan, karena aturan AD/ART melarang pemain timnas bermain di kejuaraan itu untuk mempersiapkan Asian Games. Namun, Rivan tetap bermain.
Karena pelanggaran ini, PBVSI sedang mempertimbangkan sanksi untuk Rivan Nurmulki. Bambang Suaedi menyebut bahwa sanksi terberat yang mungkin diberikan adalah larangan bermain selama satu tahun untuk timnas dan level profesional. Bambang menekankan bahwa mereka ingin menjaga karier Rivan dan masih memiliki rasa sayang terhadapnya.
“Belum ada hitter sebagus dia. Kami sayang sama dia tetapi dia sendiri yang begini. Paling tidak (sanksinya) tidak boleh main satu tahun. Di tarkam masih bisa, kalau Proliga mungkin tidak bisa,” lanjutnya.
Bambang juga menegaskan bahwa Rivan tidak akan dapat berpartisipasi dalam Asian Games karena pemusatan latihan timnas sudah dimulai di Surabaya dan keberangkatan timnas Voli Indonesia ke Asian Games sudah dekat.
Rivan yang sebelumnya memilih diam, akhirnya setuju untuk berbicara dengan wartawan dan mengungkapkan bahwa dia puas dengan hasil mediasi yang telah dilakukan. Dia masih menunggu keputusan selanjutnya dari PBVSI dan siap menerima konsekuensi apapun dari hasil sidang nanti.
Rivan juga menyatakan bahwa dia tidak mengetahui dengan pasti mengenai pelanggaran regulasi yang disebutkan oleh PBVSI dan menganggap keikutsertaannya dalam Kapolri Cup adalah hal yang wajar dan tidak melanggar aturan.
Rivan mengisyaratkan tidak tahu-menahu soal pelanggaran regulasi yang disebutkan PBVSI. Ia menganggap, keikutsertaannya di Kapolri Cup semacam ‘Tarkam’ yang tak menyalahi aturan.
“Waktu itu pikiranku, teman-temanku yang ada di sana (Kejuaraan Asia di Iran), aku kan ikut (turnamen) di dalam negeri. Enggak tahu juga kalau seperti ini (dinyatakan salah),” ucap Rivan.
“Ya, ada teguran dari (PBVSI) seperti ‘Enggak usah main’. Begitu saja cuma tidak ada alasannya. Saya kan kerjanya main voli,” ungkap Rivan.