Empat Anak Korban Dugaan Cabul di Pugung Dapat Perhatian LKS Alamanda Tanggamus

TANGGAMUS Dradioqu — Dinilai sebagai anak-anak hebat yang berani hingga melaporkan kasus dugaan tindak pidana pencabulan. Empat anak warga Pugung mendapat perhatian Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) Alamanda, Tanggamus.

 

Perhatian itu dengan memberikan sejumlah bantuan berupa alat sekolah, lemari pakain, sepatu, baju muslim, baju sekolah bahkan boneka besar yang biasa diidamkan para remaja putri.

 

Bantuan diserahkan langsung Ketua LKS Alamanda Tanggamus, Roswati Purwantari didampingi sejumlah pendamping kepada keempat anak yang didampingi perwakilan orang tua dan awak media FWK-KT di kantor LKS Alamanda, Senin 4 September 2023.

 

Penyerahan bantuan penuh haru, sebab para korban tidak menduga perhatian Kementerian Sosial Republik Indonesia melalui LKS Alamanda yang peduli kepada nasib dan keadilan yang sedang mereka perjuangkan.

 

“Saya selaku orang tua dari WL sangat terharu, ternyata ada yang memperhatikan anak saya. Kami ucapkan terima kasih kepada LKS Alamanda Tanggamus dan Kemensos RI,” kata Siti Enah selaku orang tua WL berkaca-kaca.

 

Kesempatan itu, Siti Enah juga mendoakan Ketua LKS Alamanda dan seluruh pendamping LKS dan FWK-KT yang telah membantu orang-orang yang membutuhkan.

 

“Semoga bunda Roswati dan para pendamping selalu diberikan kesehatan, diberikan rezeki banyak dan terus membantu orang banyak,” tutup Siti Enah.

 

Ketua LKS Alamanda Tanggamus, Roswati Purwantari mengungkapkan, pihaknya memberikan bantuan kepada anak-anak hebat dan bantuan itu berasal dari Kementerian Sosial RI yang berupa lemari dan kebutuhan sekolah mereka.

 

“Karena mereka butuh lemari pakaian, kami juga berikan 4 lemari kepada 4 anak, baju muslim, tas dan peralatan sekolah serta yang lainnya. Setelah ini nutrisi sesuai dengan kebutuhan mereka,” kata Roswati.

 

Ia menambahkan, selain kepada anak-anak tersebut, bantuan dari Kementerian Sosial RI juga diberikan kepada Disabilitas.

 

“Selain mereka, kami juga ada bantuan untuk disabilitas anak yang juga berasal dari Kementerian Sosial RI,” tandasnya. (*)