Presiden Jokowi berharap ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC) membantu mewujudkan cita-cita negara-negara di Asia Tenggara
Ditulis oleh redaksi pada September 2, 2023
Presiden Jokowi berharap ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC) membantu mewujudkan cita-cita negara-negara di Asia Tenggara sebagai kawasan pusat pertumbuhan (epicentrum of growth) di dunia.
Hal tersebut diungkapkan Presiden Jokowi saat bertemu Ketua ASEAN-BAC Arsjad Rasjid pada pembukaan ASEAN Business Summit Week 2023 di Istana Negara, Jakarta, Jumat (1/9/2023).
Presiden Jokowi mengatakan, ASEAN telah membuktikan diri sebagai kawasan yang damai, kawasan stabil, dan kawasan, yang tumbuh sejahtera. Ia juga mengungkapkan pertumbuhan ekonomi ASEAN pada 2024 diperkirakan tertinggi di dunia, mencapai 4,5 persen year-on-year (yoy).
ASEAN juga menjadi kawasan paling menarik bagi foreign direct investment (FDI) di 2022 yang mana sebesar 17 persen FDI masuk ke ASEAN. “Ini adalah modal besar ASEAN, untuk mencapai cita-cita menjadi epicentrum of growth,” kata Presiden Jokowi.
Di sisi lain, kata Jokowi, ASEAN butuh strategi taktis yang extraordinary. Strateginya bukan strategi besar, tetapi taktis yang extraordinary, sehingga butuh kolaborasi yang semakin solid.
“Tidak bisa sendiri-sendiri, baik antarnegara antarpengusaha dan juga antarmasyarakat. Oleh sebab itu, saya berharap ASEAN-BAC berperan lebih besar dalam perumusan dan pengimplementasian strategi taktis kolaborasi lintas stakeholder,” ujar Presiden.
Pada kesempatan itu, Arsjad menyerahkan kepada Presiden Jokowi dokumen ASEAN Business Roadmap Towards Epicentrum of Growth sebagai roadmap menuju ASEAN 2045.
Ia menjelaskan, ASEAN-BAC telah memberikan rekomendasi kebijakan Policy dari masing-masing ASEAN-BAC tiap negara, agar bisa dipertimbangkan untuk mewujudkan ASEAN sebagai Epicentrum of Growth.
Ia menjelaskan, sebagai Ketua ASEAN-BAC 2023, Indonesia mengusung lima isu prioritas, yaitu transformasi digital (digital transformation), pembangunan berkelanjutan (sustainable development), ketahanan kesehatan (health resilience), ketahanan pangan (food security), serta memfasilitasi perdagangan dan investasi (trade & investment) yang diprioritaskan untuk meningkatkan peran strategis pelaku UMKM di negara-negara anggota ASEAN.
Arsjad yang juga Ketua Umum Kadin Indonesia mengatakan, sesuai tema yang diusung “ASEAN Centrality: Innovating towards Greater Inclusivity,” ASEAN-BAC bertekad untuk menjadikan ASEAN sebagai tujuan investasi dan perdagangan paling menarik di dunia.
“Kami telah melakukan kajian mendalam dan roadshow untuk mendapatkan dukungan negara-negara mitra, seperti Tiongkok, Kanada, Australia, Jepang, dan Korea Selatan. ASEAN-BAC sangat fokus pada sentralitas, inovasi, dan inklusivitas, yang bersumber dari nilai-nilai fundamental 5P, yaitu People, Planet, Prosperity, Peace, dan Partnership,” jelasnya.
Disebutkan, pembahasan lima isu prioritas itu dikembangkan menjadi delapan legacy project, yakni ASEAN QR Code, Marketplace Lending Platform, Wiki Entrepreneur, ASEAN Net Zero Hub, Carbon Center of Excellence, ASEAN One Shot Campaign, Inclusive Closed-Loop Model for Agricultural Product, dan ASEAN Business Entity.
“Saya optimistis delapan legacy project berdampak signifikan bagi terciptanya era baru berbisnis di kawasan. Hal ini juga akan menjadi salah satu topik pembahasan antara pelaku usaha dan para kepala pemerintahan,” kata Arsjad.