Terputar

Title

Artist


Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) merilis hasil survei mengenai elektabilitas capres di Pilpres 2024

Ditulis oleh pada Agustus 24, 2023

Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) merilis hasil survei mengenai elektabilitas capres di Pilpres 2024. Hasil survei SMRC menunjukkan elektabilitas Ganjar Pranowo menguat, sementara Prabowo Subianto turun. Selisih elektabilitas kedua capres terpaut tipis, sementara elektabilitas Anies Baswedan tertinggal dari dua pesaingnya tersebut.

Dalam simulasi tiga nama, Ganjar Pranowo meraih 35,9 persen, Prabowo (33,6 persen), dan Anies (20,4 persen). Terdapat 10,1 persen responden yang menjawab tidak tahu atau tidak menjawab.

Dikatakan, dalam simulasi tiga nama selama dua tahun terakhir, tren elektabilitas Ganjar dan Prabowo fluktuatif. Namun, jika dibandingkan dua tahun lalu, elektabilitas Ganjar menanjak, sementara Prabowo menurun. Pada Mei 2021, Prabowo berada di puncak dengan meraih 34,1 persen, Ganjar urutan kedua dengan 25,5 persen, dan Anies berada di urutan ketiga dengan 23,5 persen.

Sementara, saat ini, Ganjar dengan meraih 35,9 persen berhasil menyalip Prabowo Subianto yang meraih 33,6 persen. Elektabilitas Anies Baswedan dalam dua tahun terakhir cenderung menurun dari 23,5 persen pada Mei 2021 menjadi 20,4 persen.

Menurutnya, tren elektabilitas ini dapat terlihat dari menurunnya undecided voters dari 16,9 persen pada Mei 2021 menjadi 10,1 persen pada survei terakhir.

“Prabowo berarti tidak mengambil pemilih yang undecided voters pada saat 2 tahun yang lalu. Yang lebih mengambil siapa? Saya kira yang mengalami kenaikan secara signifikan yaitu Ganjar dari 25,5 persen menjadi 35,9 persen. Naik 10 persen,” kata Direktur Riset SMRC Deni Irvani dikutip dari akun Youtube SMRC TV, Rabu (23/8/2023).

Deni mengatakan, dalam simulasi dua nama, Prabowo masih unggul jika head to head dengan Ganjar Pranowo. Prabowo meraih 44,5 persen, sementara Ganjar meraih 41,5 persen. Dengan selisih 3 persen, tidak dapat disimpulkan pemenang Pilpres 2024.

“Paling banter bisa dikatakan ini persaingan sangat ketat,” katanya.

Dikatakan, sejak Desember 2021, selisih elektabilitas Prabowo dan Ganjar dalam simulasi head to head rata-rata sekitar 2,7 persen. Elektabilitas Ganjar menguat ketika dideklarasikan sebagai capres pada awal April 2023, yakni dari 38,8 persen menjadi 43,9 persen di awal Mei 2023 atau naik 5,1 persen. Namun, elektabilitas Ganjar sempat turun pada survei pertengahan Juli 2023, yakni 38,6 persen.

“Kemudian kembali menguat pada survei terakhir awal Agustus Ini menjadi 41,5 persen,” ujar Deni.

Dalam simulasi top of mind, Ganjar Pranowo meraih 22,7 persen, sementara Prabowo Subianto dipilih oleh 20,8 persen.

“Jaraknya sangat dekat antara Ganjar dengan Prabowo hanya terpaut 1,9 persen,” kata Deni.

Anies Baswedan berada di urutan ketiga dengan meraih 12 persen. Namun, terdapat 36 persen responden yang menjawab tidak tahu atau tidak menjawab.

Sementara Prabowo sempat menguat dari 44,5 persen di awal April 2023 menjadi 46,7 persen di pertengahan Juli 2023. Elektabilitas Prabowo cenderung turun di survei awal Agustus ini menjadi 44,5 persen.

Survei SMRC ini digelar pada 31 Juli sampai dengan 11 Agustus 2023 dengan basis sampel basis 3.710 responden yang dipilih secara acak atau stratified multistage random sampling dari populasi tersebut dengan jumlah yang proporsional. Oversample dilakukan di provinsi-provinsi kecil sehingga jumlah sampel tiap provinsi minimal 100 responden.

Total sampel akhir adalah 5.000 responden dengan response rate atau responden yang dapat diwawancarai secara valid sebesar 4.260 atau 85 persen.

Margin of error survei kali ini diperkirakan +/- 1,65 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen dengan asumsi simple random sampling.


Pendapat pembaca

Tinggalkan balasan