Peluk cium di muka umum pada budaya barat bukan hal tabu. Meski demikian, ciuman bibir Presiden Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF) Luis Rubiales kepada pemain putri Jennifer Hermoso
Ditulis oleh redaksi pada Agustus 24, 2023
Peluk cium di muka umum pada budaya barat bukan hal tabu. Meski demikian, ciuman bibir Presiden Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF) Luis Rubiales kepada pemain putri Jennifer Hermoso, saat Spanyol menjuarai Piala Dunia Wanita 2023, ternyata menghebohkan ruang publik.
Perilaku Luis Rubiales Minggu (20/8/2023) itu mendulang kritik dari politisi maupun kalangan jurnalis. Bahkan Rubiales harus membuat video permintaan maaf.
Ciuman bibir menghebohkan itu bukan yang petama terjadi di tim sepak bola Spanyol. Pada Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan, ciuman bibir yang menjadi perhatian dunia dilakukan oleh kiper sekaligus kapten Timnas Spanyol, Iker Casillas.
Saint Iker Mencium Reporter Sara Carbonero
La Furia Roja, julukan Timnas Spanyol, kala itu mencatatkan diri dalam sejarah setelah berhasil menjuarai Piala Dunia untuk pertama kalinya. Tim Matador mempecundangi Belanda 1-0 di partai final melalui perpanjangan waktu.
Sesaat setelah kemenangan dan di tengah hiruk pikuk perayaan, Iker Casillas sang kapten yang ketika itu bermain untuk klub Real Madrid, berkesempatan diwawancarai televisi lokal Spanyol, Telecinco.
Pada akhir wawancara yang terkesan terburu-buru itu tiba-tiba Casillas mencium sang reporter wanita, Sara Carbonero.
Adegan ciuman bibir antara Casillas dengan Sara ini menjadi kejutan tersendiri di luar euforia Spanyol sebagai juara. Pasalnya adegan ciuman terjadi pada sesi wawancara yang disiarkan langsung dan disaksikan jutaan pasang mata.
Bahkan apabila dihitung jumlah pemirsa, barangkali adegan ciuman Casillas-Sara lebih banyak ditonton ketimbang adegan serupa antara Luis Rubiales dan Jennifer Hermoso. Bagaimanapun jumlah pemirsa Piala Dunia berkali-kali lipat dibanding Piala Dunia Wanita.
Respon Publik
Menariknya, pada kedua ciuman bibir yang punya kemiripan itu ternyata mendapat respons publik yang berbeda.
Baik Casillas maupun Rubiales sama-sama sebagai pihak yang aktif memberikan ciuman. Kedua pria itu melakukannya sebagai sebuah ekspresi kegembiraan karena Negeri Matador ketiban prestasi. Di sisi lain, baik Sara maupun Jennifer terlihat sama-sama tidak siap menerima ciuman.
Lantas mengapa tanggapan publik berbeda terhadap dua aksi yang serupa? Mengapa Rubiales dihujani kritik dan Casillas sebaliknya?
Perbedaan respons tersebut bisa menjelaskan bahwa ternyata budaya ciuman di belahan dunia barat tetap memiliki norma.
Bakal menjadi persoalan apabila sebuah ciuman ternyata tidak dikehendaki oleh salah satu pihak. Sara Carbonero bisa saja memperkarakan Casillas apabila ia tidak terima dengan perlakuan itu. Publik pun bakal mahfum bila Sara menggugat.
Pada kenyataannya ciuman Casillas-Sara justru menuai pujian. Adegan itu diulang-ulang oleh berbagai media massa karena menjadi pemanis kisah kemenangan Timnas Spanyol. Kok bisa?
Sara Carbonero yang waktu itu berusia 25 tahun ternyata adalah kekasih Casillas. Reporter televisi itu berusaha seprofesional mungkin mengerjakan tugasnya. Namun, keberadaannya meliput Piala Dunia pada mulanya justru mendapatkan cemooh. Sara dianggap mengganggu konsentrasi Casillas. Apalagi ketika di awal turnamen, La Furia Roja kalah dari Swiss.
Kisah Sara berujung bahagia setelah Spanyol menjadi juara, tepatnya di Soccer City Stadium, Johannesburg, Afsel pada 11 Juli 2010. Sara mendapat kesempatan mewawancarai Casillas.
Dalam wawancara itu Casillas tampak emosional mengungkapkan terima kasihnya kepada orang-orang yang mendukungnya.
“
Saya berterima kasih kepada orang-orang yang selalu mendukung saya, orang tua saya, saudara laki-laki saya…, kata Casillas yang kemudian terdiam. Air matanya berlinang.
”
Casillas tak sempat menyebut nama Sara sebagai orang yang diberi ucapan. Kapten tim itu memalingkan muka untuk mengusap air mata.
Sebagai reporter Sara Carbonero berusaha cepat-cepat mengalihkan perhatian pemirsa dengan mengatakan bahwa saluran tv tersebut akan menayangkan gambar pertandingan. Namun, Casillas menggoyangkan jari telunjuknya dan tiba-tiba mencium reporter tersebut. Ciuman pertama mendarat di mulut dan yang kedua di pipi Sara, yang juga mengusap air mata.
Ciuman Casillas kepada Sara Carbonero merupakan momen manis bagi para pemirsa. Wawancara singkat itu cukup memberikan gambaran rasa haru sepasang kekasih saat mereka menghadapi tekanan di ajang Piala Dunia melalui profesi mereka masing-masing.
Casillas dan Sara yang telah menjalin hubungan sejak 2009 akhirnya menikah pada 20 Maret 2016 atau 6 tahun setelah ciuman yang menghebohkan itu. Mereka dikaruniai dua anak namun akhirnya berpisah pada Maret 2021.
Kisah itu tentu berbeda dengan Luis Rubiales, sosok berjabatan presiden federasi sepak bola, yang tanpa ba-bi-bu mencium pemain putri meski mengatasnamakan euforia.
Presiden RFEF Luis Rubiales Mencium Mulut Jennifer Hermoso
Ciuman Rubiales yang disebut sebagai ciuman yang tidak diinginkan itu terjadi saat Jennifer Hermoso menerima medali emasnya menyusul kemenangan timnas putri Spanyol di final Piala Dunia Wanita 2023. Timnas Putri Matador menjadi juara dunia setelah mengalahkan Inggris 1-0, Minggu (20/8/2023).
Saat kejadian, Rubiales berada di atas panggung untuk upacara penghargaan FIFA seusai laga final. Ia ada di panggung bersama pejabat lainnya, termasuk Presiden FIFA Gianni Infantino, Ratu Spanyol Letizia, dan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese.
Tayangan video memperlihatkan Rubiales memeluk Jennifer Hermoso, lalu memegang kepala dan mencium Jennifer yang terlihat tak bisa menolak. Rubiales kemudian menepuk punggung pemain putri tersebut saat ia berjalan pergi.
“Hei, saya tidak suka,” kata Jennifer Hermoso menjawab pertanyaan tentang insiden tersebut dalam reels Instagram, yang klipnya dibagikan oleh jurnalis Spanyol Irati Vida di X, platform yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter.
Sebuah video reels Instagram yang diambil di ruang ganti Timnas Putri Spanyol, memperlihatkan pemain putri berusia 33 tahun ini menyatakan tidak bisa menolak ketika ditanya oleh sebuah suara, “Tapi apa yang bisa aku lakukan (ketika mendapat ciuman)?”
Di program radio El Tiempo de Juego di Cadena COPE, Jennifer Hermoso mengaku ia tidak mengharapkan ciuman itu.
Di sisi lain, Rubiales pada awalnya menganggap komentar-komentar miring mengenai ciuman itu sebagai produk orang idiot. Ia menyatakan bahwa ciuman itu merupakan emosi sesaat dua orang yang gembira karena Spanyol juara.
Belakangan, pria plontos itu minta maaf. Pada tayangan utuh proses pemberian medali dan trofi, ciuman bibir hanya dilakukan Rubiales kepada Jennifer. Kepada pemain putri lainnya Rubiales hanya memberikan pelukan erat dan ciuman di pipi.
Akibat ciuman itu Rubiales dihujani kritik secara luas. Politisi maupun jurnalis menyebut kejadian itu sebagai perilaku yang tidak dapat diterima dan menjijikkan.