Terputar

Title

Artist


Seorang wanita yang mencoba menghentikan aksi aktivisi anti-Islam Salwan Momika bakar Al-Qur’an di depan Kedubes Iran di Stockholm, malah ditangkap polisi

Ditulis oleh pada Agustus 20, 2023

Seorang wanita yang mencoba menghentikan aksi aktivisi anti-Islam Salwan Momika bakar Al-Qur’an di depan Kedubes Iran di Stockholm, malah ditangkap polisi, Jumat (18/8/2023).

Sebuah video beredar menunjukkan, wanita itu mendatangi ke Salwan Momika dan menyemprotkan bubuk putih ke arahnya sebelum dia dicegat oleh petugas polisi berpakaian preman yang membawanya pergi. Salwan Momika, tampak tertegun namun tidak terluka, kemudian melanjutkan demonstrasinya yang telah diizinkan oleh polisi.

Juru bicara polisi Towe Hägg mengatakan, wanita yang tidak disebutkan identitasnya oleh polisi, ditahan karena dicurigai mengganggu ketertiban umum dan melakukan kekerasan terhadap petugas polisi.

Salwan Momika, seorang pengungsi dari Irak, telah beberaoa kali melakukan aksi penodaan terhadap Al-Qur’an dalam serangkaian protes anti-Islam yang menimbulkan kemarahan di banyak negara Muslim. Polisi Swedia telah mengizinkan demonstrasinya, dengan alasan kebebasan berbicara sambil mengajukan tuduhan ujaran kebencian awal terhadapnya.

Jaksa Swedia sedang menyelidiki apakah tindakan Salwan Momika ini diperbolehkan berdasarkan undang-undang ujaran kebencian Swedia, yang melarang hasutan kebencian terhadap kelompok atau individu berdasarkan ras, agama atau orientasi seksual. Salwan Momika mengatakan protesnya menargetkan agama Islam, bukan orang Muslim.

Pembakaran Al-Qur’an telah memicu protes kemarahan di negara-negara Muslim, serangan terhadap misi diplomatik Swedia dan ancaman dari ekstremis Islam.

Swedia pada hari Kamis menaikkan kewaspadaan terornya ke tingkat tertinggi kedua, mengatakan negara itu telah menjadi target prioritas kelompok teroris.

Salwan Momika mengatakan, dia akan terus membakar Al-Qur’an meskipun ada ancaman yang diarahkan padanya dan Swedia, dengan mengatakan dia ingin melindungi penduduk Swedia dari pesan-pesan Al-Qur’an.

“Saya memiliki kebebasan berbicara,” katanya kepada kantor berita Swedia TT.

\Para pemimpin Muslim di Swedia telah meminta pemerintah untuk menemukan cara menghentikan pembakaran Al-Qur’an. Swedia mencabut undang-undang penghujatan pada tahun 1970-an dan pemerintah mengatakan, tidak berniat untuk memperkenalkannya kembali. Namun, pemerintah pada hari Jumat mengumumkan penyelidikan tentang kemungkinan hukum yang memungkinkan polisi menolak izin demonstrasi karena masalah keamanan nasional.

Menurut Menteri Kehakiman Gunnar Strömmer, pihaknya akan mempelajari undang-undang di negara-negara seperti Prancis, Norwegia, dan Belanda yang memiliki kebebasan berbicara yang luas tetapi lingkup yang lebih besar untuk memasukkan keamanan dalam jenis penilaian ini.


Pendapat pembaca

Tinggalkan balasan