Terputar

Title

Artist


PT XL Axiata Tbk (EXCL) akan menambah kapasitas site base transceiver station (BTS) atau menara telekomunikasi baru di berbagai wilayah di Indonesia

Ditulis oleh pada Agustus 1, 2023

PT XL Axiata Tbk (EXCL) akan menambah kapasitas site base transceiver station (BTS) atau menara telekomunikasi baru di berbagai wilayah di Indonesia. Jumlahnya disebut-sebut fantastis dalam sejarah perseroan.

Direktur PT XL Axiata I Gede Darmayusa berterus terang, penambahan site baru tahun ini akan menjadi yang terbesar sepanjang sejarah XL Axiata dibandingkan dengan penambahan site baru di tahun-tahun sebelumnya. “Kita biasa bangun 1.500-2.000, dan 2.500. Tahun ini, jumlahnya bisa dua kali lipat,” ucap Gede kepada media di Menara XL Axiata di Kuningan, Jakarta, Senin (31/7/2023).

Menurut Gede, penambahan menara BTS tersebut akan memanfaatkan dana belanja modal (capital expenditure/capex) tahun ini senilai Rp 8 triliun yang sepanjang semester I 2023 kemarin realisasinya belum maksimal. Hal itu lantaran perseroan ingin memastikan investasi yang dikucurkan tepat sasaran. Untuk itu, realisasi capex akan digenjot pada paruh kedua tahun ini dengan mengalokasikan mayoritas belanja modal untuk mendukung penambahan site-site baru.

Secara terpisah, Head of External Communication XL Axiata (EXCL) Henry Wijayanto menerangkan bahwa penguatan site ini akan dieksekusi perseroan dengan cara menyewa (leasing) dari berbagai penyedia infrastruktur telekomunikasi.

Ada beberapa nama besar yang bermain di industri infrastruktur telekomunikasi seperti anak usaha Telkom Indonesia yakni PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL), kemudian PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), dan PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR). “Ya, kita merata sewa di nama-nama itu,” tutur Henry kepada Investor Daily, Senin (31/7).

Adapun lokasinya, Henry menambahkan, perseroan fokus memperkuat jaringan di luar jawa seperti Bali, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi. Soalnya, wilayah-wilayah tersebut menilai memiliki potensi pertumbuhan yang bagus.

Sepanjang enam bulan pertama tahun ini, emiten dengan kode saham EXCL ini berhasil mencatatkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas pemilik induk sebesar Rp 658 miliar. angka ini tumbuh sebesar 12% secara yoy.

Bukan hanya dari sisi laba bersih, perseroan juga membukukan pertumbuhan dari sisi pendapatan sebesar 12% menjadi Rp 15,7 triliun dari pendapatan tahun sebelumnya sebesar Rp 14 triliun. Ebitda juga tumbuh sebesar 14% secara menjadi Rp 7,6 triliun dengan marjin mencapai 49%.

Pada pengembangan layanan FMC, Dian melanjutkan, perseroan terus memperkuat fondasi sebagai perusahaan penyedia layanan konvergensi terdepan di Indonesia. Bukan hanya pada produk yang sudah convergence, tetapi juga pada sisi organisasi, jaringan, IT, hingga distribusi. Dengan begitu, maka, EXCL tetap menjadi yang terdepan bagi layanan FMC.

Sebagai informasi, XL Axiata menutup semester pertama 2023 dengan total pelanggan sebanyak 58 juta, dengan pencapaian blended ARPU (average revenue per user) yang juga meningkat dari Rp 38.000 di periode yang sama tahun sebelumnya menjadi sebesar Rp 41.000.


Pendapat pembaca

Tinggalkan balasan