Terputar

Title

Artist


Tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung, akan bertemu unggulan pertama Akane Yamaguchi dalam perempat final Japan Open 2023,

Ditulis oleh pada Juli 28, 2023

Tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung, akan bertemu unggulan pertama Akane Yamaguchi dalam perempat final Japan Open 2023, Jumat (28/7/2023).

Gregoria mengaku akan berupaya tampil maksimal meski akan melawan tunggal putri peringkat satu dunia itu di depan pendukungnya, di Yoyogi 1St Gymnasium, Tokyo.

Pemain kelahiran Wonogiri ini menyadari tak akan mudah melawan Yamaguchi. Rekor pertemuan keduanya menunjukkan pebulu tangkis Jepang unggul telak. Mereka telah 14 kali bertemu dan Yamaguchi telah meraih 11 kemenangan.

“Besok lawan Akane (Yamaguchi), tentunya tidak mudah sama sekali apalagi Akane akan bermain di depan publik sendiri, yang dukung dia banyak, jadi saya mau menjadikan ini motivasi untuk menampilkan yang maksimal,” papar pemain berusia 23 tahun ini.

Gregoria meraih tiket perempat final setelah menundukkan wakil Taiwan, Sung Shuo Yun, 21-16, 21-10. Tunggal putri unggulan ketujuh itu melaju setelah mennyingkirkan lawannnya dalam waktu 36 menit.

“Saya sudah bertemu dia di Indonesia Masters awal tahun ini, walau menang tetapi itu bukan permainan yang saya inginkan jadi tadi coba memainkan strategi untuk mengikuti pola permainan dia,” kata juara Spain Masters 2023 ini.

Menurut Gregoria, Sung adalah tipe pemain ulet sehingga dirinya mengutamakan tidak kalah dalam permainan reli. Setelah itu barulah dia melancarkan serangan di saat yang tepat. “Saya diuntungkan dengan bola serangan yang mungkin masih di atas dia, terbukti tadi dia beberapa kali kaget menerima serangan saya,” ungkap runner-up Malaysia Masters 2023 ini.

Gregoria merasa kecepatan dan kelincahannya lebih baik pada Japan Open dibandingkan di Korea Open minggu lalu. dia merasa langkahnya sudah terasa lebih ringan.

Pertandingan ini diwarnai protes Gregoria karena tindakan lawan yang berlebihan jika meraih poin. “Tadi saya protes ke wasit karena lawan selalu mengangkat tangan tanda selebrasi ketika bola belum menyentuh karpet dan hakim garis belum memutuskan. Peraturannya tidak boleh seperti itu tetapi wasit tidak terlalu menggubris,” katanya.

Namun Gregoria bersyukur dan cukup senang karena bisa mengontrol untuk tidak berlarut-larut dalam emosi.


Pendapat pembaca

Tinggalkan balasan