Perdana Menteri (PM) Inggris, Rishi Sunak meminta maaf atas perlakuan negaranya terhadap veteran gay

Perdana Menteri (PM) Inggris, Rishi Sunak meminta maaf atas perlakuan negaranya terhadap veteran gay, dengan mengatakan bahwa larangan sebelumnya terhadap orang LGBTQ+ untuk berdinas di militer Inggris adalah kegagalan mengerikan negara Inggris.

Permintaan maaf ini datang setelah sebuah tinjauan independen yang diterbitkan pada hari Rabu (19/7/2023) memperkirakan bahwa ratusan, bahkan ribuan, veteran diberhentikan akibat larangan resmi terhadap homoseksualitas dalam angkatan bersenjata Inggris yang diberlakukan hingga tahun 2000.

“Seperti yang dinyatakan dalam laporan hari ini, pada periode tersebut banyak yang menderita pelecehan dan kekerasan seksual yang paling mengerikan, pelecehan dan penganiayaan homofobik, semuanya saat mereka dengan berani melayani negara ini,” kata Sunak kepada Parlemen, dikutip dari AP.

“Hari ini, atas nama negara Inggris, saya meminta maaf,” tambahnya.

Laporan yang dilakukan oleh hakim senior yang sudah pensiun, Terence Etherton mengumpulkan bukti lebih dari 1.100 veteran menjadi korban akibat kebijakan tersebut. Beberapa korban bahkan mengakhiri hidup mereka sendiri, sementara yang lain mencoba bunuh diri, kata laporan tersebut.

“Keterangan para veteran memberikan bukti yang mengejutkan tentang budaya homofobia, pelecehan, pemerasan, penyerangan seksual, penyelidikan yang memalukan terhadap orientasi seksual, pemeriksaan medis yang memalukan, termasuk terapi konversi,” kata laporan tersebut.

Beberapa korban mengatakan bahwa medali yang seharusnya mereka dapatkan dibatalkan, serta kehilangan hak pensiun mereka setelah diberhentikan atau dikeluarkan.

“Para korban telah menunggu setidaknya 23 tahun untuk pengakuan atas apa yang mereka alami, dan untuk mendapatkan keadilan dan restitusi,” tambah laporan tersebut.

Laporan tersebut juga merekomendasikan bahwa kompensasi finansial harus diberikan kepada para korban, bahkan jika batas waktu litigasi telah berakhir.

Menteri Pertahanan Ben Wallace mengatakan bahwa pemerintah setuju bahwa ada pemberian kompensasi finansial bagi mereka yang terkena dampak. Namun, dia menambahkan bahwa otoritas membutuhkan waktu untuk mempelajari rekomendasi tersebut dan tidak memberikan rincian lebih lanjut.

Kelly Holmes, peraih medali emas Olimpiade yang pernah berdinas di tentara Inggris dan yang mengumumkan dirinya sebagai gay tahun lalu, mengatakan bahwa permintaan maaf dari pemerintah memiliki makna yang sangat penting baginya.

“Secara pribadi, larangan tersebut mempengaruhi saya dalam hal siapa saya dan apa yang tidak bisa saya tunjukkan selama 34 tahun,” kata Holmes.

Larangan terhadap homoseksualitas ditiadakan pada tahun 2000, ketika Mahkamah Hak Asasi Manusia Eropa memutuskan untuk mendukung empat personel yang sedang diselidiki dan kemudian diberhentikan karena orientasi seksual mereka.