Terputar

Title

Artist


Fenomena warga Indonesia atau WNI yang berpindah kewarganegaraan menjadi warga Singapura diketahui marak terjadi

Ditulis oleh pada Juli 14, 2023

Fenomena warga Indonesia atau WNI yang berpindah kewarganegaraan menjadi warga Singapura diketahui marak terjadi. Data pihak imigrasi RI menunjukan, antara tahun 2019-2022 terdapat sebanyak 3.912 WNI pindah kewarganegaraan menjadi warga Singapura, atau sekitar 1.000 orang per tahunnya.

“WNI yang berpindah kewarganegaraan menjadi warga Singapura rata-rata pada kelompok usia produktif, usia 25-35 tahun,” ujar Dirjen Imigrasi, Silmy Karim baru-baru ini.

Seorang Youtuber bernama Edwina bercerita di channel YouTube Everyday Edwina mengenai alasannya melepas status WNI pindah jadi warga Singapura.

Edwina yang lahir di Jakata bercerita mengapa ia melepaskan kewarganegaraan Indonesia menjadi warga negara Singapura.

“Saya lahir dan besar di Jakarta Indonesia, dan pindah ke Singapura ketika sata berusia 17 tahun. Dan, memutuskan untuk mengambil kewarganegaraan pada tahun 2013”.

Menurutnya, baik Indonesia maupun Singapura, tidak mengenal kewarganegaraan ganda, sehingga harus memiliki satu status kewarganegaraan.

Edwina mengaku, ia merasa akrab dan nyaman tinggal di Singapura, sehingga ia memutuskan untuk menghabiskan sisa hidupnya di negara itu.

Soal alasan utamanya memutuskan jadi warga Singapura, Edwina mengaku adalah karena keamanan dan kenyamanan.

“Singapura sangat aman dalam segala hal. Tingkat kejahatan di sini sangat rendah . Sebagai perempuan saya bisa keluar kapan saja, siang atau malam tanpa mengkhawatirkan keselamatan saya. Saya juga tidak perlu memikirkan terus menerus tentang kemungkinan seseorang melecehkan saya, menyerang atau mencuri barang-barang saya”.

Edwina mengaku, ia pernah meninggalkan laptonya di tempat umum, dan kembali ke sana setengah jam kemudian untuk menemukan barangnya masih ada di sana.

Selain itu Singapura dikenal stabil secara politik dan tidak ada konflik ras atau agama.

Hal lain yang menjadi alasannya pindah warga negara karena Singapura aman dari bencana alam, tak ada gunung berapi atau gempa bumi, termasuk badai dan angin topan.

“Satu-satunya bencana alam yang terjadi di sini adalah banjir bandang, kami mendapat banyak hujan di sini dan bisa banjir dalam waktu singkat. Namun ini biasanya selesai dalam hitungan jam, karena drainase di sini sangat bagus”.

Selain itu karena negaranya kecil, warga Singapura bisa menemukan kebutuhan dan fasilitas penting dalam jarak dekat, seperti pasar, tempat makanan, sekolah, klinik, rumah sakit, stasiun bus atau kereta api sistem transportasi umum.

Terakhir Edwina mengungkapkan kalau paspor Singapura merupakan salah satu paspor terbaik di dunia yang memungkinkan untuk perjalanan ke banyak negara tanpa perlu mengurus visa.

“Dalam beberapa tahun terakhir saya sudah telah bepergian ke Australia, Selandia Baru, AS, Jepang, Korea dan Taiwan. Tidak perlu mengajukan visa,” katanya.

Mengenai status Singapura sebagai kota termahal di dunia, Edwina menyatakan, itu tergantung pada gaya hidup setiap orang. Ia sendiri mengaku bisa menjalani kehidupan sederhana yang nyaman dan memuaskan.


Pendapat pembaca

Tinggalkan balasan