PT Sari Kreasi Boga Tbk (RAFI) atau SKBFood menargetkan kenaikan pendapatan sekitar 15%-20% pada tahun ini, dengan margin keuntungan 10%-15%
Ditulis oleh redaksi pada Juli 3, 2023
PT Sari Kreasi Boga Tbk (RAFI) atau SKBFood menargetkan kenaikan pendapatan sekitar 15%-20% pada tahun ini, dengan margin keuntungan 10%-15% dari pendapatan. Bila tercapai, perseroan berencana mulai membagikan dividen tahun depan, dari kinerja keuangan 2023.
Tahun lalu, SKBFood mencatatkan pendapatan Rp 375,88 miliar yang naik hampir 221% (yoy), dengan laba bersih Rp 12,42 miliar yang tumbuh 12,28%. Sedangkan pada kuartal I-2023, pendapatan perseroan naik 106% menjadi Rp 67,01 miliar namun laba bersihnya terkoreksi 37% menjadi Rp 3,33 miliar.
“Pembagian dividen insyaAllah di tahun 2023 ini ada, berarti kan tahun depan ya kami rapat jadi tahun berikutnya insyaAllah kami bagi dividen,” ujar Direktur Utama SKBFood, Eko Pujianto, baru-baru ini.
Namun, manajemen belum bisa menginformasikan kebijakan besaran rasio pembayaran dividen (dividend payout ratio) yang akan diterapkan.
Target pertumbuhan pendapatan dan laba tahun ini, salah satunya diusahakan tercapai dengan menambah dua kegiatan usaha. Meliputi industri produk roti dan kue, serta industri makanan dan masakan olahan yang telah disetujui pemegang saham.
Melantai di BEI, Kebab Babarafi Bidik Harga IPO Rp 120-130
Sebelumnya, pemilik jaringan waralaba Kebab Babarafi ini, mengakuisisi PT Lazizaa Rahmat Semesta (LRS) dan mendirikan joint venture pabrik beras premium di Madiun, Jawa Timur.
Eko meyakini, kegiatan di sektor produksi dan hilirisasi lainnya akan mempertebal margin profit, seiring agresifnya SKBFood di bisnis rantai pasok bahan baku makanan. Sehingga akan terjadi keseimbangan terhadap kontribusi pendapatan.
Kontribusi usaha rantai pasok bahan baku makanan dan minuman terhadap pendapatan SKBFood saat ini mencapai sebesar 80%. Sedangkan 20% sisanya merupakan kontribusi dari resto dan bisnis waralaba, termasuk di dalamnya Kebab Turki Babarafi.
”Penguatan sektor hilir adalah salah satunya dalam rangka menjaga porsi kontribusi sebesar 20% tersebut terhadap pendapatan. Selain tentunya juga dalam rangka meningkatkan diversifikasi produk sehingga dengan cara ini perseroan tetap menjaga kreativitas di industri,” tambah Eko.