Sukarelawan Gerakan Panrannuangku (GP) Takalar dukung Ganjar memaksimalkan potensi komoditas rumput laut untuk diolah menjadi camilan enak nan menyehatkan serta bernilai ekonomis.
Ditulis oleh redaksi pada Juni 19, 2023
Sukarelawan Gerakan Panrannuangku (GP) Takalar dukung Ganjar memaksimalkan potensi komoditas rumput laut untuk diolah menjadi camilan enak nan menyehatkan serta bernilai ekonomis.
Simpatisan Ganjar Pranowo menyasar ibu-ibu demi memacu roda perekonomian masyarakat dengan mengolah rumput laut menjadi produk kerupuk stik.
Kegiatan ini digelar di Desa Ujung Baji, Kecamatan Sanrobone, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, Minggu (18/6/2023).
Perwakilan Koordinator GP Takalar, Daeng Bella mengatakan Desa Ujung Baji dikenal sebagai kawasan penghasil rumput laut karena letaknya yang strategis di pesisir laut. Bahkan, masyarakat setempat juga membudidayakan rumput laut di tambak.
“Karena mata pencaharian di Desa Ujung Baji adalah rata-rata petani rumput laut. Rata-rata orang bertani rumput laut itu hanya sebatas setelah panen di jual. Dia tidak mengolah sedemikian mungkin untuk bagaimana bisa menjadi olahan yang lebih baik,” ucap dia seperti dikutip Antara.
Kerupuk stik ini dibuat dari perpaduan rumput laut, tepung terigu, gula, garam, daun jeruk, keju, telur, dan masih banyak lagi. Kemudian adonan diolah sedemikian rupa sehingga bisa menghasilkan tekstur yang renyah dan enak.
Rumput laut sendiri memiliki segudang manfaat bagi kesehatan, di antaranya menjaga fungsi tiroid, sumber vitamin dan mineral, sebagai antioksidan, menekan risiko penyakit jantung, mengurangi lemak dalam tubuh dan lain-lain.
Pria yang akrab disapa Ibel berharap, adanya pelatihan ini mampu menjadi solusi bagi masyarakat yang masih bingung bagaimana cara mengolah rumput laut. Dengan begitu, perekonomian masyarakat setempat bisa terangkat.
“Mudah-mudahan setelah kami hadir, ibu-ibu di sini bisa menciptakan satu produk supaya bisa diperkenalkan ke masyarakat luas, bahwa masyarakat Desa Ujung Baji dapat memproduksi kerupuk seperti olahan rumput laut di sini untuk menjadi olahan yang nilai ekonomis nya tinggi,” tutup Ibel.
Salah satu warga, Siti Piska Marlina (25) mengaku begitu menantikan pelatihan pengolahan rumput laut menjadi sebuah produk berkualitas dan berdaya jual tinggi.
Dia pun mengapresiasi langkah sukarelawan Ganjar Pranowo yang telah memberikan edukasi pelatihan pembuatan kerupuk stik dari rumput laut.
“Kegiatan pelatihan ini sangat bermanfaat untuk masyarakat Desa Ujung Baji apalagi bahan dasarnya sudah tersedia. Kalau kemarin-kemarin kami tidak tahu bagaimana rumput laut dan adanya pelatihan ini bisa memotivasi kami untuk menambah perekonomian kami,” ucap dia.
Untuk diketahui, Sulawesi Selatan merupakan salah satu daerah penghasil rumput laut di Indonesia. Tercatat hingga Triwulan III 2022, produksi rumput laut Sulsel mencapai 2,86 ton dengan nilai Rp 10,47 triliun berdasarkan data Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sulsel.