Recall atau penarikan produk banyak dilakukan oleh pabrikan otomotif ketika dijumpai ada salah satu komponen mobil yang bermasalah. Di Indonesia
Ditulis oleh redaksi pada Juni 13, 2023
Recall atau penarikan produk banyak dilakukan oleh pabrikan otomotif ketika dijumpai ada salah satu komponen mobil yang bermasalah. Di Indonesia, program recall saat ini sedang dilakukan PT Toyota-Astra Motor (TAM) terhadap 3.538 unit kendaraan Toyota yaitu Avanza, Veloz, dan Raize karena adanya masalah pada kantong udara atau airbag.
Sebelumnya, Daihatsu juga mengumumkan program recall terhadap total 1.210 unit model All New Xenia dan Rocky. Dalam program ini, Daihatsu akan melakukan pemeriksaan dan penggantian ECU airbag pada kedua model tersebut, agar Airbag dapat tetap berfungsi dengan baik.
Jauh sebelum recall Toyota dan Daihatsu, ada banyak kasus recall yang paling menyedot perhatian dunia dan melibatkan jutaan pemilik mobil. Berikut kisah lengkapnya.
Airbag Takata
Takata, perusahaan Jepang yang antara lain membuat sabuk pengaman dan kantung udara atau airbag untuk banyak model mobil populer, telah terlibat dalam setidaknya dua kasus otomotif terkenal.
Yang pertama muncul pada tahun 1995 mengenai sabuk pengaman yang digunakan pada kendaraan Honda, Nissan, Chrysler, GM, Mazda, dan Suzuki. Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional Amerika Serikat atau NHTSA menemukan bahwa tombol kait sabuk pengaman Takata rawan putus, yang dapat mengakibatkan seluruh struktur terkunci dan menjebak penumpang. Akibatnya, sembilan pembuat mobil telah setuju untuk memperbaiki lebih dari 8 juta kendaraan dengan mekanisme penggantian dengan biaya US$ 1 miliar.
Kasus yang jauh lebih besar terkait dengan airbag yang bermasalah. Hingga saat ini, lebih dari 65 juta kendaraan telah di-recall karena masalah tersebut.
Airbag yang diproduksi oleh Takata memiliki cacat yang dapat menyebabkan airbag tersebut meledak dengan kekuatan yang berlebihan saat terjadi tabrakan. Fragmen logam dari airbag yang pecah dapat terlempar ke dalam kabin kendaraan dan
menyebabkan luka serius, bahkan kematian bagi pengemudi dan penumpang.
Masalah ini pertama kali terungkap pada tahun 2008, dan sejak itu berbagai produsen mobil di seluruh dunia telah melakukan recall untuk mengganti airbag Takata yang bermasalah. Beberapa kendaraan yang terkena dampak termasuk model dari produsen otomotif ternama seperti Honda, Toyota, BMW, Ford, dan lainnya.
Masalah wiper Volkswagen
Di Amerika Serikat, Volkswagen Beetle dan Volkswagen T2 menjadi kendaraan yang sangat populer. Pada tahun 1960-an, penjualan Volkswagen Beetle melonjak menjadi ratusan ribu unit. Puncak popularitasnya adalah ketika Volkswagen berhasil menjual lebih dari 500.000 unit Beetle per tahun.
Namun, pada akhir tahun 1960-an, NHTSA mulai menerima banyak keluhan dari pemilik kendaraan Volkswagen. Mereka mengeluhkan wiper yang menjadi kendur, sehingga mengganggu pandangan pengemudi saat menghadapi kondisi berkendara yang sulit.
Awalnya, keluhan ini dianggap sebagai kesalahan yang tidak disengaja. Namun, NHTSA kemudian mengumumkan bahwa Volkswagen harus menyelidiki masalah ini dan mencari solusinya. Sebagai respons terhadap klaim NHTSA, Volkswagen mengeluarkan pengumuman recall dan mengimbau pemilik kendaraan untuk memeriksa dan mengganti wiper jika diperlukan. Yang kontroversial adalah pemilik kendaraan harus membayar sendiri untuk suku cadang baru yang diperlukan untuk mengatasi masalah tersebut.
Bencana transmisi Ford
Dalam kasus ini, 23 juta kendaraan seharusnya ditarik kembali, tetapi tidak. Pada awalnya, NHTSA menerbitkan laporan mengejutkan tentang mobil-mobil Ford yang diproduksi antara tahun 1966 hingga 1980.
Ternyata, transmisi yang dirancang oleh perusahaan tersebut memiliki cacat desain yang dapat menyebabkan gigi mundur aktif sendiri. Menurut penyelidikan jurnalistik, Ford telah mengetahui kecacatan ini sejak tahun 1972, namun memilih untuk tidak memperbaikinya. NHTSA menemukan bahwa kecacatan pada mobil-mobil Ford telah menyebabkan setidaknya 777 kecelakaan dan 23 kematian.
Recall 6,68 juta kendaraan General Motors
Hingga tahun 1971, terdapat 172 laporan kerusakan penopang mesin kendaraan General Motors di seluruh Amerika Serikat yang mengakibatkan 63 kecelakaan dan 18 cedera serius.