Presiden Joko Widodo atau Jokowi menemui Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim di Kompleks Seri Perdana, Putrajaya
Ditulis oleh redaksi pada Juni 9, 2023
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menemui Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim di Kompleks Seri Perdana, Putrajaya, Malaysia, pada Kamis (8/6/2023).
Mulanya Jokowi mengungkapkan suatu kehormatan bisa berkunjung ke Malaysia, yang mana ini merupakan kunjungan balasan usai PM Anwar mengunjungi Indonesia pada 9 Januari 2023 lalu.
“Kakak saya, sahabat baik saya, yang mulia Datuk Sri Ibrahim. Merupakan kehormatan bagi saya dan delegasi berkunjung ke Malaysia membalas kunjungan Perdana Menteri Ibrahim ke Indonesia pada bulan Januari yg lalu,” ujar Jokowi.
Jokowi dan PM Anwar membahas mengenai penyelesaian negosiasi batas laut teritorial di Laut Sulawesi, Selat Malaka bagian Selatan.
“Pertama, saya menyambut baik penyelesaian negosiasi batas laut teritorial di Laut Sulawesi, di Selat Malaka bagian Selatan, setalah 18 tahun proses negosiasi, 18 tahun. Bisa diselesaikan ini, Alhamdulillah, berkat Sri Anwar Ibrahim yang bekerja cepat dibantu para menteri,” katanya.
Selain itu, Jokowi berharap negosiasi perbatasan darat seperti di Sebatik dan Sinapad bisa segera diselesaikan.
“Saya juga berharap negosiasi perbatasn lainnya temrasuk di darat, Sebatik, kemudian Sinapad selesai juga bisa segera diselesaikan, mumpung perdana menterinya Datuk Sri Anwar Ibrahim dan di Indonesia presidennya masih Jokowi,” tutur Jokowi.
Selanjutnya, Jokowi menyambut baik penyelesaian kesepakatan Lintas Batas Border Crossing Agreement (BCA), Trade Agreement, Sertifikasi Halal, dan kerja sama promosi investasi.
“Kemudian yang kedua mengenai perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI). Saya sangat mengharagai sekali komitmen Datuk Sri Anwar Ibrahim untuk memperkuat perlindungan PMI Indonesia dan juga penegakan hukum yang adil bagi para pekerja Indonesia,” tegas Jokowi.
Jokowi dan PM Anwar pun sepakat untuk membentuk mekanisme khusus bilateral dalam penyelesaian masalah PMI. Di samping, Jokowi mendorong terwujudnya Community Learning Center di Semenanjung, pemulangan segera bagi WNI yang masih berada di depo imigrasi, serta pengoptimalan One Channel System terhadap PMI.
“Ketiga, terkait dengan kolaborasi untuk melawan diskriminasi kelapa sawit dan juga komoditas lainnya. Saya sangat menghargai baru-baru ini dilakukan joint mission Indonesia-Malaysia ke Brussel dan kolaborasi semacam ini harus terus diperkuat, jangan sampai komoditas-komoditas yang dihasilkan oleh Malaysia oleh Indonesia didiskriminasi di negara lain,” pungkas Jokowi.