Kereta cepat Jakarta-Bandung saat ini masih tahap uji coba namun kereta cepat ala warga Purwakarta, kini sudah hilir-mudik di pusat kota.
Ditulis oleh redaksi pada Mei 28, 2023
Kereta cepat Jakarta-Bandung saat ini masih tahap uji coba namun kereta cepat ala warga Purwakarta, kini sudah hilir-mudik di pusat kota. Alat transportasi ala warga Purwakarta ini bukan kerata sesungguhnya, melainkan odong-odong yang dimodifikasi seperti kereta cepat. Odong-odong ini kini hadir di lokasi wisata Air Mancur Sri Baduga untuk meramaikan wahana wisata keliling kota, Minggu (28/5/2023).
Kreativitas warga Purwakarta ini patut diajungi jempol, pasalnya ia menciptakan peluang usaha yang kreatif dan menarik. Bagaimana tidak, ia menciptakan replika kereta cepat yang digadang-gadang jadi alat transportasi tercepat di Indonesia itu.
Jika biasanya odong-odong berupa robot-robotan, kereta konvesional hingga kereta bentuk hewan. Pemikik Lili Sulaeman (45 tahun), warga Bojong, Kelurahan Nagrikidul, Purwakarta, memodifikasi sebuah mobil menjadi bentuk kereta cepat. Ia membuat odong-odong beda dari yang lain untuk lebih memikat anak-anak maupun dewasa.
Salah satu penumpang kereta cepat Annisa (36) menyebutkan, ia sangat mengapresiasi adanya wahana ini, karena bentuknya yang unik dan diharapkan dapat meningkatkan wisata Purwakarta, selama perjalanan ia menikmati karena melintasi sejumlah objek wisata seperti taman Air Sri Baduga, museum Diorama, museum Nusantara, Stasiun Kereta Api, Gedung Kembar, bale Indung Rahayu hingga beberapa ikonik Kabupaten Purwakarta.
“Bagus sih, hiburan rakyat juga, jadi banyak hiburan buat kita enggak usah keluar banyak hiburan di sini, naik kereta keliling Purwakarta kota, iya tadi lewat museum, ya semoga meningkatkan kehidupan pariwisata khususnya di Kota Purwakarta, ekonomi juga,“ ujar anisa (36), salah seorang penumpang odong–odong kereta cepat.
Sementara itu menurut Lili Sulaeman (45), ide ini muncul karena ramainya pemberitaan terkait kereta cepat. Ia menyalurkan kreatifitasnya dan mencoba membuat odong-odong berbentuk. Alhasil kereta cepat buatannya jadi ladang usaha yang menggiurkan.
Lili Sulaeman menambahkan, proses pembuatannya membutuhkan waktu hingga 13 bulan dengan biaya mencapai Rp 120.000.000 dengan 3 gerbong. Saat ini ia mampu menghasilkan Rp 500.000 setiap harinya dan jika di waktu akhir pekan bisa mencapai Rp 1.500.000 setiap harinya.
“Mungkin terinspirasi program pemerintah pak Jokowi, lagi bangun kereta cepat mungkin di situ inspirasinya, proses pembuatan kurang lebih waktunya 13 bulan, kurang lebih, proses pembuatan dari awal mobil lama jadi seperti ini 13 bulan, iya total dari mobil lama di buang semua jadi kita dari dasar lagi dengan desain bentuk seperti itu kereta cepat, kurang lebih biaya semua total 130 juta, dua gerbong, operasi hari Senin-Jumat sore jam 3 sampai malam jam 9, kalo hari libur Sabtu pagi sampai siang kalo Minggu sore sampai malam,” pungkas Lili Sulaeman.
Sementara itu, jam operasional kerata cepat ini setiap hari mulai dari pukul 15.00 hingga 22.00, kecuali hari Sabtu malam karena rute yang dilalui digunakan untuk wisata kuliner. Setiap anak harus membayar Rp 5.000 dan orang dewasa Rp 10.000 dengan panjang rute sekitar 3 Kilometer.