Tim bulutangkis Indonesia harus puas menempati posisi runner up Grup B di Kejuaran Dunia Bulutangkis Beregu Piala Sudirman di Suzhou, Tiongkok, setelah kalah 2-3 atas Thailand,
Ditulis oleh redaksi pada Mei 19, 2023
Tim bulutangkis Indonesia harus puas menempati posisi runner up Grup B di Kejuaran Dunia Bulutangkis Beregu Piala Sudirman di Suzhou, Tiongkok, setelah kalah 2-3 atas Thailand, Kamis (18/5/2023).
Partai terakhir atau pertai kelima yang mempertandingkan ganda putri dimenangkan pasangan Indonesia. Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti mengalahkan Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai 21-17, 19-21, dan 21-13.
Tambahan poin juga diraih ganda putra Fajar Alfian / Muhammad Rian Ardianto yang membawa kedudukan antara Indonesia vs Thailand 1-3.
Fajar /Rian yang tampil di permainan keempat, menang atas ganda putra Thailand Supak Jomkoh / Kittinupong Kedren dua game 21-11, 21-19 dalam 33 menit pertandingan.
“Alhamdulillah bisa menyelesaikan pertandingan tanpa cedera dan menang. Walaupun Indonesia ketinggalan 0-3, saya tidak mau lengah. Kami tetap fight untuk menyelesaikan pertandingan,” jelas Fajar.
Ia menyatakan, meskipun kalah dari Thailand, yang utama Indonesia sudah masuk ke perempatfinal.
“Soal lawan di perempatfinal, kami belum tahu. Tetapi yang jelas, siapa saja lawannya, kami siap menghadapi. Sebagai runner up grup, Indonesia siap bertemu juara grup. Memang pasti berat. Tetapi kami tidak mau pasrah dan menyerah”.
Tim bulutangkis Indonesia kalah 0-3 dari Thailand, hasil ini membuat Indonesia kehilangan kesempatan untuk memimpin di Grup B.
Kekalahan dipastikan setelah tunggal putri Indonesia, Putri Kusuma Wardani dikalahkan Pornpawee Chochuwong melalui permainan tiga game 21-15, 14-21, 17-21.
stie kalah kalah dari pebulutangkis Thailand Kunlavut Vitidasrn melalui pertandingan tiga game dengan skor 21-12, 12-21, dan 20-22.
Sebelumnya pasangan ganda campuran Dejan Ferdinandsyah/Gloria Emanuelle Widjaja tumbang saat menghadapi Dechapol Puanvaranukroh/Sapsiree 17-21, 19-21.
“Tadi di game pertama saat sudah unggul 11-5, kami kurang mengantisipasi pola permainan lawan yang berubah. Saat tersusul lawan, permainan kami tidak jalan dan jadi bingung sendiri. Di game kedua, saat unggul 17-12, permainan kami malah terlalu hati-hati. Ketika lawan mengubah pola permainan, kami sebenarnya sudah mengantisipasi. Cuma permainan kami terlalu hati-hati,” jelas Dejan mengomentari kekalahannya bersama Gloria.