Terputar

Title

Artist


Etika berinternet sejatinya sama dengan etika berkomuniasi di dunia nyata seperti berbicara yang baik dan sopan

Ditulis oleh pada Mei 15, 2023

Etika berinternet sejatinya sama dengan etika berkomuniasi di dunia nyata seperti berbicara yang baik dan sopan.

Dalam ruang digital kita akan berinteraksi dan berkomunikasi dengan berbagai perbedaan kultural. Hal itu terjadi karena interaksi budaya di dalamnya yang menciptakan standart baru tentang etika.

Guru Penggerak SMAN 30 Jakarta, Ratu Mulyanengsih, mengatakan dengan keberadaan media digital setiap warganet dapat berpartisipasi dalam hubungan lintas geografis dan berkolaborasi. Hal inilah yang menjadi latar belakang diperlukannya etika digital saat beraktivitas di ruang digital.

“Etika berinternet atau disingkat netiket merupakan tata krama dalam menggunakan internet,” ujar Ratu saat menjadi nara sumber kegiatan literasi digital #makincakapdigital 2023 untuk segmen pendidikan di DKI Jakarta, Banten dan Sekitarnya, Jumat 12 Mei 2023.

Apalagi menurut data We Are Social dan HootSuit di awal tahun 2023, pengguna internet di Indonesia terus bertambah dan kini mencapai 212,9 juta atau 77 persen dari total penduduk. Survei Badan Pusat Statistik (BPS) 2018 juga menyebutkan dari tiga subindeks, Indeks Pembangunan Teknologi Informasi dan Komunikasi (IP-TIK) Indonesia, subindeks keahlian yang memiliki skor paling rendah menurut data yang dirilis 2019.

Sebab itu meskipun tidak bertatap muka langsung hanya lewat obrolan di aplikasi perpesanan maupun media sosial. Pengguna harus menyadari bahwa dirinya tetap berhadapan dengan manusia nyata di jaringan lain, bukan sekadar dengan deretan huruf dan angka di layar ponsel tapi karakter manusia yang sesungguhnya.

Sederet aturan dalam berinternet haruslah dipatuhi pengguna, misalnya saja tidak mengunggah konten yang mengganggu orang lain, tidak ikut campur dengan unggahan orang lain, tidka mencuri data orang lain, menghormati dan menghargai perbedaan. Selain itu, biasakan memakai bahasa yang sopan saat ingin berkomentar, hindari konten-konten yang kurang bermanfaat, serta jangan mudah tergiring pendapat dan maupun hindari melakukan cyberbullying.

Ratu menambahkan, internet sendiri bisa menjadi pisau bermata dua jika tidak bijak dalam menggunakannya. Diperlukan kesadaran dari pengguna untuk cerdas dan bijak supaua dampak negatif internet bisa diminimalisir.

“Selama kita mengedepankan etika yang baik saat berinternet, maka tidak akan timbul masalah dan justru akan mendatangkan manfaat bagi diri pribadi dan orang lain,” tutupnya.

Dalam rangka kampanye Gerakan Nasional Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi menyelenggarakan webinar Literasi Digital #MakinCakapDigital 2023 untuk segmen Pendidikan di wilayah DKI Jakarta, Banten dan Sekitarnya pada Jumat (12/5/2023).

Sebagai informasi, Webinar Makin Cakap Digital merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo) bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi.

Kali ini hadir pembicara-pembicara program kegiatan Literasi Digital #MakinCakapDigital di tahun 2023 yang ahli dibidangnya untuk berbagi antara lain Guru Penggerak SMAN 30 Jakarta, Ratu Mulyanengsih, Tjahyani dan Founder Blogger Kubu Raya, Ferlianto, Ketua Komunitas TDA Kaltimbar, Surya Fajar Saputra, dan serta dari RTIK, Hani Purnawanti.


Pendapat pembaca

Tinggalkan balasan