Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO telah mengumumkan berakhirnya status darurat global Covid-19
Ditulis oleh redaksi pada Mei 6, 2023
Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO telah mengumumkan berakhirnya status darurat global Covid-19. Meski virus tersebut tetap dianggap berbahaya bagi Tiongkok, namun kini dampaknya bisa dikendalikan secara efektif.
Berakhirnya status siaga tidak berarti Covid-19 akan hilang, tetapi dampaknya sekarang dapat dikendalikan secara efektif, kata Liang Wannian, kepala panel pakar respons Covid-19 China di bawah Komisi Kesehatan Nasional, dalam wawancara dengan media pemerintah CCTV diterbitkan pada Sabtu (6/5/2023).
Tiongkok akan terus memantau mutasi virus, memperkuat vaksinasi di antara kelompok berisiko tinggi dan kunci, serta berupaya meningkatkan kemampuan pengobatan Covid-19, kata Liang.
Tiongkok sempat mempertahankan kebijakan nol toleransi untuk Covid-19 di saat sebagian besar negara mulai hidup dengan virus tersebut, dan baru mulai meninggalkan kebijakan pembatasannya pada akhir 2022.
Pada bulan Februari para pemimpin tertinggi Tiongkok mengumumkan “kemenangan yang menentukan” melawan Covid-19 dan mengklaim tingkat kematian terendah di dunia, meskipun para ahli mempertanyakan data Beijing.
Pengumuman WHO datang setelah komite darurat independennya untuk krisis Covid-19 setuju bahwa mereka tidak lagi pantas mendapatkan tingkat kewaspadaan tertinggi organisasi tersebut dan “menyarankan bahwa sudah waktunya untuk beralih ke manajemen pandemi Covid-19 jangka panjang”.
Tetapi bahayanya belum berakhir, menurut kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, yang memperkirakan bahwa Covid-19 telah membunuh “setidaknya 20 juta” orang, sekitar tiga kali lipat dari hampir tujuh juta kematian yang tercatat secara resmi.
“Virus ini akan tetap ada. Masih membunuh, dan masih berubah,” katanya.
“Hal terburuk yang dapat dilakukan negara mana pun sekarang adalah menggunakan berita ini sebagai alasan untuk lengah, untuk membongkar sistem yang telah dibangunnya, atau untuk mengirim pesan kepada rakyatnya bahwa Covid-19 tidak perlu dikhawatirkan.”
Badan kesehatan PBB pertama kali mendeklarasikan apa yang disebut darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional (PHEIC) atas krisis tersebut pada 30 Januari 2020.
Itu terjadi beberapa minggu setelah penyakit virus baru yang misterius pertama kali terdeteksi di Tiongkok dan ketika kurang dari 100 kasus dan tidak ada kematian dilaporkan di luar negara itu.
Namun baru setelah Tedros menggambarkan situasi Covid-19 yang memburuk sebagai pandemi pada 11 Maret 2020, banyak negara sadar akan bahaya tersebut.
Saat itu, virus SARS CoV-2 yang menyebabkan penyakit tersebut sudah mulai mengamuk dan mematikan di seluruh dunia.