Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) NTB Heru Saptaji mengatakan, dalam upaya menekan harga pangan dan gejolak inflasi
Ditulis oleh redaksi pada Maret 31, 2023
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) NTB Heru Saptaji mengatakan, dalam upaya menekan harga pangan dan gejolak inflasi, pihaknya gencar mengadakan operasi pasar di bulan Ramadan.
Menurut Heru, operasi pasar tersebut dilakukan untuk menekan harga pangan, terutama pada beberapa komoditas pangan seperti cabai, bawang dan beras.
“Hari ini cabe kita jual Rp 40.000 per kilogram, sebelumnya mencapai Rp 90.000 per kilogram. Sekarang di pasar Rp 75.000 per kilogram. Sekarang, sudah melandai turun. Begitu dengan komoditas lainnya,” ujar Heru Saptaji, di Pasar Sindu, Mataram, Kamis (30/3/2023).
Kemudian, komoditas telur juga sudah bisa ditekan harga, dan kini kembali pada kisaran Rp 50.000 dengan kualitas yang besar. Sedangkan yang kualitas kecil di harga Rp 45.000 hingga Rp 47.000.
Artinya, kata Heru, di tengah-tengah potensi gejolak pasar, operasi pasar terus dilaksanakan.
“Kita (tim TPID) ada di pasar, kita jaga untuk HBK pad ramadan. Sehingga bisa memberikan kesejahteraan dan kemanfaatan bagi masyarakat secara umum. Stabilitas harga pangan kita akan jaga ini sampai menjelang hari raya Idulfitri,” ucapnya.
Sekda NTB H Lalu Gita Aryadi mengatakan NTB akan menghadapi ancaman kenaikan inflasi. Penyebab utamanya didorong oleh kenaikan harga pangan seperti cabai, bawang merah.
Maka dari itu, operasi pasar tersebut dapat memberikan manfaat dan dapat dirasakan langsung oleh masyarakat. Sehingga ikut mendorong terwujudnya gerakan pengendalian inflasi pangan.
“Pada HBK sudah ada antisipasi, karena memang pasti ada gejolak pasar itu. Dan dari Bank Indonesia bersama stakeholder terkait sudah sebulan melaksanakan OP,” ujarnya.
Begitu juga dengan distribusi, pemerintah provinsi akan terus memonitor. Agar distribusi barang kebutuhan pokok berjalan lancar.
Terlebih adanya fenomena cuti libur lebaran dimajukan oleh pemerintah. Dimana ada masyarakat mudik, tentunya kebutuhan akan bahan pokok ikut meningkat.
Kondisi ini yang sedang dianalisa oleh pemerintah, karena masyarakat pasti akan berbondong-bondong pulang pada kesempatan ini.
“Artinya disini juga kebutuhan konsumsi akan meningkat. Jadi kita benar-benar melihat perilaku konsumen kita dengan kebijakan pemerintah. Pasti di pasar ini akan ada dampaknya, makanya kita hadir di pasar,” terangnya.