Yunita Sari Anggraini, Ibu muda di Jambi, tidak habis pikir, mengapa dirinya yang menjadi korban perkosaan justru menjadi pesakitan.
Ditulis oleh redaksi pada Februari 12, 2023
Yunita Sari Anggraini, Ibu muda di Jambi, tidak habis pikir, mengapa dirinya yang menjadi korban perkosaan justru menjadi pesakitan.
Yunita ditangkap polisi hingga dijebloskan ke dalam ruang sempit di Rumah Sakit Jiwa Jambi berukuran 1,5 x 2 meter.
Yunita pun bertanya, kenapa justru 8 anak pengamen jalanan, yang memperkosa dirinya, bebas di luar sana?
Ungkapan tersebut disampaikan Yunita Sari Anggraini ibu muda berusia 20 tahun yang dituduh menjadi pelaku pelecehan seksual belasan anak-anak, kepada pengacaranya Alendra SH.
Cerita tersebut diungkapkan Alendra secara eksklusif melalui sambungan telepon, Sabtu (11/2/2023).
Yunita diperkosa 8 orang anak yang merupakan pelanggan penyewa Playstation di rumahnya pada Kamis (2/2/2023). Ada tiga orang saksi dan bukti visum fisik yang menjadi bukti, sehingga dirinya dan keluarga memberanikan diri melaporkan peristiwa tersebut ke Mapolresta Jambi.
Dia melapor setelah deadlock-nya, musyawarah antara korban dan pelaku, yang ditengahi ketua RT setempat, malam setelah peristiwa terjadi. Namun, setelah dirinya melapor, justru keluarga pelaku malah melakukan laporan balik ke polisi bahwa Yunita yang melakukan pelecehan seksual kepada belasan anak-anak yang biasa menyewa PS di rumahnya.
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, suami Yunita yang bekerja sebagai buruh lepas itu memang membuka warung dan penyewaan PS di dalam rumahnya.
Kini, Yunita harus mendekam di Rumah Sakit Jiwa Jambi untuk menjalani observasi selama 14 hari oleh dokter Jiwa dan psikolog. Yunita berada di sana guna mengetahui apakah ada gangguan jiwa demi kepentingan penyidikan.
Pengakuan yang sama juga disampaikan Yunita saat diterima Kabid Pelayanan Medis RSJ Jambi, Zakaria, di kantornya, sekitar empat hari lalu. “Pertama kali bertemu, dia bilang ‘saya ini korban Pak, saya diperkosa, saya melapor malah dilaporkan,” ungkap Zakaria.
Zakaria pun tidak bisa berkomentar apa-apa, karena tidak mengetahui peristiwa tersebut secara pasti.
Saat ini, Yunita mendekam di ruangan 1,5 x 2 meter di RSJ Jambi dan setiap hari harus menjalani observasi dari dokter kejiwaan dan psikolog.