Terputar

Title

Artist


 Pengamat otomotif, Bebin Djuana menilai demand atau permintaan terhadap mobil listrik berbasis baterai atau battery electric vehicle (BEV)

Ditulis oleh pada Januari 31, 2023

Pengamat otomotif, Bebin Djuana menilai demand atau permintaan terhadap mobil listrik berbasis baterai atau battery electric vehicle (BEV) sebetulnya bisa lebih tinggi dari angka penjualan saat ini.

“Hanya saja pabrikan otomotif belum bisa menjawab kebutuhan masyarakat, yaitu menghadirkan lebih banyak lagi model mobil listrik dengan harga terjangkau di kisaran Rp 200 juta-an hingga Rp 300 juta-an,” kata Bebin Djuana.

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), total penjualan BEV sepanjang 2022 mencapai 10.327 unit. Dari jumlah tersebut, Wuling Air Ev Long Range yang baru dipasarkan mulai Agustus 2022 mencatatkan penjualan tertinggi dengan angka wholesale 6.859 unit, diikuti Hyundai Ioniq 5 Signature Extended 1.517 unit, dan Wuling Air EV Standard Range 1.194 unit.

“Sekarang ini statusnya demand lebih besar daripada supply. Itu sebabnya saya berharap mulai tahun ini lebih banyak merek-merek baru, apalagi yang memang spesialisasinya di mobil listrik. Untuk memenuhi kebutuhan transportasi publik, harapannya juga lebih banyak lagi produk-produk baru yang masuk dan diproduksi di Indonesia,” kata Bebin Djuana.

Menurut Bebin Djuana, jika pasar mobil listrik di Indonesia hanya mengandalkan Wuling dan Hyundai, peningkatan penjualan mobil listrik seperti yang diharapkan akan sulit tercapai.

Selain itu, lanjut dia, butuh lebih banyak lagi model mobil listrik dengan harga yang sama atau di bawah harga Wuling Air Ev. Salah satu pendukung ekosistem yang juga sangat penting, infrastruktur pengisian baterai harus diperluas.

“Kalau modelnya sudah banyak dan harganya bisa Rp 200 juta-an, baru kita bisa bicara volume penjualan, bisa menggantikan peran LCGC (low cost green car) yang harganya naik terus. Harga segitu memungkinkan kok. Produk-produk dari Tiongkok juga banyak yang bagus. Tetapi ya harus diproduksi di sini. Kalau diimpor utuh, harganya tidak akan terkejar,” tandasnya.

Selain BEV, kendaraan ramah lingkungan lainnya yang dipasarkan di Indonesia yaitu plug in hybrid electric vehicle (PHEV) dan hybrid. Berdasarkan data Gaikindo, penjualan PHEV di 2022 hanya 10 unit. Sedangkan untuk model hybrid, totalnya 10.344 unit.


Pendapat pembaca

Tinggalkan balasan