Di masa pandemi, ada banyak orang yang kehilangan sosok ibu sehingga secara terpaksa menjalankan peran ibu di rumah. Tanggung jawab yang diberikan secara mendadak membuat seseorang cenderung tidak sempat memproses apa yang sebenarnya terjadi. Sehinggga dibutuhkan dukungan sosial dari keluarga untuk bisa menerima dan menjalani peran ibu dengan maksimal.
Selain itu, anak yang sudah memasuki usia dewasa cenderung sibuk dengan aktivitasnya sendiri. Hingga terkadang melupakan keberadaan sang ibu. Hanya dengan ditanya kabarnya saja terkadang sudah memberikan dorongan semangat hidup bagi seorang ibu.
2. Teknologi
Kemajuan teknologi saat ini memang memudahkan hampir semua aspek kehidupan. Hampir semua peran ibu terbantu dengan adanya teknologi. Mulai dari memesan makanan, belanja kebutuhan sehari-hari, hingga mendapatkan informasi saat dibutuhkan bisa terpenuhi berkat teknologi.
3. Diri sendiri
Meski support system di sekelilingnya sudah maksimal, terkadang ibu melupakan diri sendiri. Ditambah lagi dengan perkembangan teknologi saat ini yang bisa menjadi social pressure bagi seorang ibu sehinggga membuat selalu merasa kurang. Menurut Ima, jadi diri sendiri itu penting bagi seorang ibu.
“Ibu-ibu kita jaman dulu itu belajarnya sendiri. Mengasuh anak itu tidak terpengaruh medsos. Sekarang ibu stres karena kecenderungan merefleks kehidupan ibu ibu lain. Itu sebabnya ibu sekarang mudah sekali merasa di lowest point. Merasa ga cukup baik untuk berperan sebagai ibu,” kata Irma.