Pionir dalam pengolahan dan pemurnian (refinery) bijih nikel kadar rendah menjadi bahan baku baterai mobil listrik dan motor listrik
Ditulis oleh redaksi pada Desember 21, 2022
Pionir dalam pengolahan dan pemurnian (refinery) bijih nikel kadar rendah menjadi bahan baku baterai mobil listrik dan motor listrik, PT Halmahera Persada Lygend (PT HPL) mendukung upaya pemerintah dalam mengejar target 300.000 unit mobil listrik dan 1,3 juta unit motor listrik pada 2021-2025. Sedangkan pada tahap 2026-2030, jumlah kendaraan yang ditargetkan pemerintah sebanyak 2 juta unit mobil listrik dan 13 juta unit motor listrik. Hal itu dilakukan dalam upaya mewujudkan emisi nol karbon (net zero emission/NZE).
Dukungan PT HPL, salah satu unit usaha Harita Nickel ini mengoptimalkan pengelolaan refinery nikel dengan teknologi High Pressure Acid Leach (HPAL) yang lebih ramah lingkungan, di Pulau Obi, Halmahera Selatan, Maluku Utara. Saat ini kapasitas produksi PT HPL mencapai 365.000 ton per tahun mixed hydroxide precipitate (MHP) yang merupakan bahan baku baterai kendaraan listrik. Ke depan akan terus ditingkatkan sesuai kebutuhan.
Head of Technical Support PT Halmahera Persada Lygend, Rico W Albert, mengatakan, tidak hanya dari sisi produksi yang menghasilkan bahan baku baterai kendaraan listrik ramah lingkungan, di lingkup area operasional PT HPL juga melakukan sejumlah upaya untuk menerapkan NZE.
“Perusahaan berupaya melakukan peningkatan pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT) berupa solar panel dan pengurangan konsumsi bahan bakar fosil dengan penggunaan kendaraan energi listrik di area perkantoran dan pabrik,” kata dia Senin (20/12/2022).
Perusahaan juga memanfaatkan kembali air limpasan hujan dari area pabrik pada kolam penampung untuk mengurangi penggunaan air baku pada proses produksi.
“Kami juga menggunakan teknologi ESP (Electrostatic Precipitator) yakni teknologi pengendalian abu atau debu dari proses pembakaran sehingga lebih ramah lingkungan,” kata Rico.
Sementara di area living quarter atau tempat tinggal karyawan, perusahaan menggunakan lampu solar panel di setiap area luar dan taman. Selain hemat energi, langkah ini mampu mengurangi penggunaan kabel dan daya listrik. Lampu dengan sensor gerak juga diaplikasikan di beberapa titik sehingga secara otomatis lampu akan padam jika tidak ada orang di dalam ruangan tersebut.
Pengamat energi dari Universitas Gadjah Mada Fahmy Radhi menyambut baik upaya yang dilakukan perusahaan tambang nikel untuk mendukung program pemerintah terkait NZE. Penerapan NZE menurutnya tidak hanya berdampak positif bagi lingkungan, juga ekonomi dan sosial, dimana produk turunan nikel yang ramah lingkungan bakal punya potensi ekonomi yang tinggi.