Terputar

Title

Artist


Raja mungkin dipilih oleh Tuhan, tapi mereka masih bisa membuat kesalahan seperti manusia biasa

Ditulis oleh pada November 19, 2022

Judul Film : Medieval
Genre : Aksi, Drama
Sutradara : Petr Jákl
Penulis : Petr Jákl, Petr Jakl Sr., Petr Bok
Pemain : Ben Foster, Sophie Lowe, Michael Caine, Til Schweiger, Rolland Møller, Matthew Goode,
Durasi : 126 menit

Raja mungkin dipilih oleh Tuhan, tapi mereka masih bisa membuat kesalahan seperti manusia biasa. Ujaran skeptis itu dilontarkan Jan Zizka, panglima perang dari Ceko pada abad ke-15. Saat Eropa dilanda perang dan wabah kelaparan, prajurit bayaran justru tampil sebagai pahlawan.

Jan Zizka (yang diperankan Ben Foster) dikenal sebagai pemimpin perang yang mengalahkan tentara Ordo Teutonik dan Kekaisaran Romawi. Zizka cukup bernyali menentang pemerintahan tiran Raja Sigismund (Matthew Goode) yang membuat rakyatnya tertindas, sengsara, dan kelaparan.

Plot linear Medieval bertolak dari perebutan kekuasaan setelah kematian Kaisar Romawi Suci Charles IV. Raja Wenceslaus IV (Karel Roden) memiliki klaim takhta. Tetapi dia perlu mengumpulkan dana untuk perjalanan ke Vatikan agar bisa dinobatkan Paus. Henry III dari Rosenberg (Til Schweiger) telah berjanji untuk mengirimkan dana perjalanan itu.

Untuk membuat Rosenberg menghormati janji, Lord Boresh (Michael Caine) dan Wenceslas menyewa Zizka dan pasukannya untuk menculik dan menebus tunangannya, Lady Katherine (Sophie Lowe). Penculikan ini lantas berbuntut konflik berdarah antara Zizka dan pasukan kerajaan.

Sigismund memberi tahu Rosenberg bahwa dia akan menculik kembali Katherine dan mengembalikannya sebagai imbalan atas dukungan di Roma. Dalam kehidupan nyata, Sigismund akhirnya memang menjadi Kaisar.

Medieval, Heroisme di Tengah Krisis Kepemimpinan Eropa

Film Medieval mengangkat kisah panglima perang dari Ceko pada abad ke-15, Jan Zizka. Film yang disutradarai Petr Jakl dibintangi Ben Foster, Sophie Lowe, Michael Caine, dan Til Schweiger.

Di negara asal Republik Ceko, Medieval diberi judul lokal Jan Zizka dan diputar di bioskop Praha dalam versi sulih suara bahasa Inggris dan Ceko. Sutradara Petr Jakl yang juga penulis skenario menjadikan Medieval film heroik berbumbu nyaris lengkap.

Bukan hanya intrik politik, film ini mengisahkan pula cinta terlarang antara Katherine yang memiliki dengan Ziska, pria yang haus kasih sayang. Ada pula kisah kesetiaan para prajurit Ziska versus pengkhianatan lewat tokoh Conrad (Vinzenz Kiefer) yang “menjual” Ziska pada Torak.

Sebagai pahlawan Ceko terkenal, tidak banyak latar belakang kehidupan yang diungkap dari sosok heroik, Jan Zizka. Seketika saja, sutradara menampilkan sosok Zizka dalam adegan pertarungan sengit di pertempuran, sebagai pemimpin pasukan bayaran. Sepintas dikisahkan, pilihan hidup keras Ziska berawal dari dendam kesumat pada prajurit kerajaan yang membunuh orang terdekatnya.

Dari sejumlah tokoh pendukung, Lord Boresh yang diperankan Michael Caine menjadi karakter yang menonjol. Caine memperkuat sosok Lord Boresh sebagai pelobi ulung, disegani, dan sekaligus ahli strategi yang ulung.

Di luar tokoh Zizka dan Boresh, sebagian besar karakter bersifat umum. Katherine sebagai karakter wanita utama tunggal, tidak mengisi adegan dengan akting ciamik atau dialog berbobot. Katherine hadir sebagai pemicu konflik berdarah dan berkutat sebagai gadis dalam kesusahan, ceroboh, dan bernasib sial.

Medieval, Heroisme di Tengah Krisis Kepemimpinan Eropa

Film Medieval mengangkat kisah panglima perang dari Ceko pada abad ke-15, Jan Zizka. Film yang disutradarai Petr Jakl dibintangi Ben Foster, Sophie Lowe, Michael Caine, dan Til Schweiger.

Dengan film berlatar historis ini, sutradara Petr Jakl belum cukup sempurna memotret lengkap dominasi gereja pada kerajaan pada Abad Pertengahan. Namun Gereja Katolik kerap muncul dalam cacian sejumlah tokoh dan hanya “dibela” Katherine sebagai penganut yang taat tapi lugu. Jika dicerna penonton tertentu, Medieval seolah hanya mendorong narasi anti-Kristen.

Fokus Medieval memang pada sosok Jan Zizka, seorang jenderal Ceko legendaris yang terkenal membela Praha dari sekitar sepuluh ribu tentara salib. Zizka menyerang mereka hanya dengan kekuatan 80 tentara di atas Bukit Vítkov selama Perang Hussite. Meskipun hanya memiliki satu mata dalam sepanjang karier militernya, sampai akhirnya menjadi buta total, Zizka diklaim tidak pernah kalah dalam banyak pertempuran.

Sebagai film aksi kolosal, Medieval juga didukung teknologi Computer Graphic Images (CGI). Dalam sejumlah adegan pertempuran besar, penonton mungkin tidak melihat efek dramatis seperti produksi Hollywood. Namun penonton mungkin cukup terhibur dengan visualisasi dari drone untuk merekam perjalanan Zizka ketika menuju Bohemia dari Praha yang melintasi bebatuan cadas pegunungan.

Lokasi pengunungan dan hutan belantara juga ditangkap oleh sinematografer Jesper Tøffner dengan cantik sepanjang film. Beberapa lokasi tampak sengaja membidik hotspot turis seperti Kastil Křivoklát, Kastil Zvíkov, dan Gereja St. Bartholomew di Kolín.

Di sejumlah adegan pertarungan nan brutal, sutradara Jakl tidak sungkan mengumbar pertumpahan darah, pukulan senjata yang meremukkan tulang, hingga anggota tubuh yang terputus dan berserakan sesuai penggambaran era Abad Pertengahan yang liar. Cerita dan penulisan skenario mungkin bukan prioritas. Namun Medieval jelas film aksi yang notabene mengandalkan daya tarik kolosal, adegan laga, dan sepotong kisah heroisme.


Pendapat pembaca

Tinggalkan balasan