Persoalan radikalisme yang terjadi menjadi salah satu pesan yang disampaikan Gus Miftah dalam ceramahnya di panggung Silaturahmi Kebangsaan yang diadakan Pemerintah Kota Surabaya
Ditulis oleh redaksi pada Oktober 29, 2022
Persoalan radikalisme yang terjadi menjadi salah satu pesan yang disampaikan Gus Miftah dalam ceramahnya di panggung Silaturahmi Kebangsaan yang diadakan Pemerintah Kota Surabaya, Jumat (28/10/2022) malam.
Gus Miftah mengatakan banyak yang terprovokasi dengan orang-orang yang membenci secara berlebihan seorang pemimpin.
“Kebencian secara berlebih kepada seorang pemimpin adalah pintu masuknya radikalisme,” ujarnya.
Dia mencotohkan bagaimana orang membenci karena pemerintah menaikkan harga BBM dengan menyebut nama presiden dengan sebutan nama jenis kelamin. Ini dikatakannya bukan suatu etika yang baik yang ditunjukkan seorang mahasiswa dan pemuda.
“Kalaupun kita ingin memberikan kritik, ada ruang, ada cara, harus dengan cara yang baik. Kita bisa sampaikan dengan sopan,” lanjutnya.
Dia kembali mencontohkan pernah memberikan kritikan soal legaltas miras dan kritikan itu didengar presiden. Menurutnya jika kritikan itu disampaikan dengan cara yang sopan maka akan didengar.
“Tak lama setelah menyampaikan kritikan, malanya Mensesneg menelepon saya dan menyamapikan kritikannya didengari presiden, Keesokan harinya legalitas miras dicabut. Ini artinya apa? Presiden mendengar kritikan dari masyarakat, tetapi dengan cara yang baik,” ungkapnya.