Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menegaskan Ganjar Pranowo tidak melanggar disiplin
Ditulis oleh redaksi pada Oktober 20, 2022
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menegaskan Ganjar Pranowo tidak melanggar disiplin PDIP. Hal ini terkait pernyataan Ganjar siap maju sebagai calon presiden (capres) apabila dipercaya oleh PDIP, termasuk partai-partai lain.
Menurut Hasto, Ganjar hanya berbicara kesiapannya ditugaskan PDIP untuk kepentingan bangsa dan negara. Hasto menyatakan pernyataan dan sikap Ganjar itu merupakan bagian dari hasil pendidikan kaderisasi PDIP.
“Kalau bicara ‘kalau ditugaskan’. Ya kalau. Dalam konteks seperti ini, kita kan berbicara bahwa skala prioritas saat ini semua kader partai turun ke bawah untuk mengejar prestasi yang setinggi-tingginya di tengah rakyat,” kata Hasto di Sekolah Partai PDIP, Jakarta, Rabu (19/10/2022).
Menurut Hasto, Ganjar berbicara dalam konteks pengandaian apabila nantinya ditugaskan menjadi capres. Hasto mengungkap kader PDIP melanggar disiplin jika mengangkat soal dorongan capres dan calon wakil presiden (cawapres). Sebab, hal itu merupakan ranah Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Sebelumnya, Ganjar Pranowo telah menyatakan siap maju menjadi capres 2024. Hal ini disampaikan Ganjar dalam Berita Satu Spesial yang dipandu presenter BTV Fristian Griec. “Untuk bangsa dan negara ini, apa sih yang kita tidak siap,” kata Ganjar.
Ganjar mengaku sudah menjadi anggota partai sejak tahun 1990-an saat PDI Perjuangan masih bernama PDI. “Bahkan sejak mahasiswa. Masih PDI. Setelah itu berganti PDI Perjuangan. Saya di partai tahun 90-an, maka kalau kita bicara dalam kondisi dua realitas yang ada itu, maka sebenarnya kalau untuk bangsa dan negara, apa sih yang kita tidak siap,” kata Ganjar.
Mengenai dukungan dari partai politik, di tengah sejumlah parpol di luar PDIP yang sudah menyatakan dukungan terhadap sosok capres, Ganjar mengaku menghormati proses yang terjadi di dalam partai politik. Ganjar menambahkan ketika partai nantinya telah membahas keseluruhan dan mencari sosok capres terbaik untuk bangsa, maka semua kalangan harus siap. Ganjar meyakini politik akan sangat memengaruhi proses tersebut.
“Saya itu anggota partai. Ada dua realitas. Pertama, proses politik di dalam partai yang harus kita hormati. Kedua, lembaga survei. Biarkanlah kita kasih kesempatan kepada partai yang menentukan untuk mereka berdialog, mereka berkomunikasi untuk mengambil yang terbaik,” tutur Ganjar.
Ganjar mengaku sedang menunggu hasil konsolidasi partai. Di sisi lain, Ganjar menegaskan hanya PDIP yang dapat mengusung pasangan capres dan calon wakil presiden (cawapres) tanpa harus berkoalisi. Namun, Ganjar menekankan tidak mudah mengurus negara tanpa melibatkan seluruh komponen bangsa.
Diketahui, PDIP memang telah memenuhi ketentuan presidential threshold (Pres-T) atau ambang batas pencapresan. Perolehan kursi PDIP di DPR sebanyak 128 kursi. Angka Pres-T sebagaimana ketentuan Undang-Undang (UU) Nomor 7 Tahun 2017 Pasal 122, yakni 20 persen kursi DPR atau 25 persen suara sah nasional pemilu anggota DPR sebelumnya. Artinya, minimal sebesar 115 kursi DPR harus dimiliki partai atau gabungan partai untuk mengusung capres-cawapres.
“Hanya PDI Perjuangan yang bisa mengusung sendirian dan partai-partai lain harus bergabung, tetapi rasa-rasanya bangsa ini terlalu besar untuk diurus sendirian,” kata mantan anggota DPR ini.