Sejumlah musisi lintas genre dan generasi Tanah Air akan berdiskusi membahas berbagai isu di dunia musik serta isu prioritas yang menjadi fokus pembahasan Presidensi G-20
Ditulis oleh redaksi pada Oktober 1, 2022
Sejumlah musisi lintas genre dan generasi Tanah Air akan berdiskusi membahas berbagai isu di dunia musik serta isu prioritas yang menjadi fokus pembahasan Presidensi G-20. Kegiatan bertajuk StarsTalk ini merupakan pre event pertama dari rangkaian event Music 20 (M20), yang menjadi bagian dari event Presidensi G-20.
“Event StarTalk ini merupakan bagian dari rangkaian acara Music 20 (M20) yang acaranya dilakukan melalui virtual dengan membahas isu prioritas dari G-20 melalui musik, mulai dari hak intelektual, keberlangsungan industri musik yang adil dan inklusif, transformasi digital berkelanjutan dalam industri musik, hingga konser ramah lingkungan dan kesejahteraan pekerja kreatif,” ungkap Ketua Komite Pelaksana Music 20 Tantowi Yahya dalam keterangannya pada media, Jumat (30/9/2022).
Diterangkan Tantowi sejumlah musisi dari lintas genre seperti Anggun C. Sasmi, Iwan Fals, Tulus, Yura Yunita, Irfan Aulia, Addie MS hingga Jovial Da Lopez ikut serta dalam acara tersebut yang acaranya akan lebih membahas kekuatan musik sebagai platform untuk mendorong perdamaian, perubahan iklim, dan transisi energi yang adil.
“Puncaknya adalah M20 Summit pada 31 Oktober 2022. Kegiatan ini bakal diikuti oleh perwakilan negara-negara G-20 yang hadir di KTT. Produknya adalah pernyataan bersama mengenai isu-isu prioritas yang jadi sorotan,” lanjut Tantowi.
Tantowi menambahkan, inklusivitas dalam musik di era streaming saat ini, memiliki dua sisi mata pisau yang berbeda. Era ini memudahkan musisi generasi muda mengekspresikan karya dengan lebih mudah di sosial media secara instan. Namun, kesejahteraan para musisi semakin tidak terperhatikan dan bias karena persaingan yang begitu luas.
“Inilah yang melatarbelakangi hadirnya Music 20. Kami mendorong transformasi digital di industri musik yang adil dan inklusif,” tegasnya.
Sementara itu, Anggun C Sasmi yang ikut serta dalam acara tersebut menyatakan era digital saat ini musisi membutuhkan keadilan dan transparansi dari platform penyedia layanan streaming seperti Youtube.
“Namun kami sebagai seniman tidak pernah tahu dan tidak memiliki akses untuk mengetahui berapa pendapatan sebenarnya yang diperoleh platform streaming dari sponsor. Yang jelas pendapatan si artis sangat kecil. Disinilah dibutuhkan adanya fairness dan mekanisme yang saling menguntungkan sehingga musisi bisa terus berkarya,” tandasnya.