Terputar

Title

Artist


Ketika orang-orang di seluruh dunia semakin sadar akan hak privasi mereka

Ditulis oleh pada September 23, 2022

Ketika orang-orang di seluruh dunia semakin sadar akan hak privasi mereka, Speakapp sebagai perusahaan startup yang berbasis di Yogyakarta memberikan perlindungan dan keamanan data kepada penggunanya.

Speakapp berfokus pada layanan pesan singkat berbasis web 3.0 yang mengandalkan teknologi blockchain vexanium dan jaringan TOR (the onion router) untuk mencapai keamanan dan privasi.

Seperti namanya, TOR mengandalkan teknologi perutean bawang (onion routing), yang mana pesan atau permintaan yang dikirim akan melalui beberapa lapis keamanan terlebih dahulu sebelum mencapai tujuan.

Banyak aplikasi memanfaatkan data pribadi pengguna untuk tujuan mereka sendiri. Data pribadi, termasuk alamat email, nomor telepon dan lokasi.

“Dengan menggunakan Speakapp, pengguna tidak memerlukan nomor telepon, email, atau informasi apa pun yang terkait dengan identitas pemiliknya. Setiap aktivitas komunikasi akan secara otomatis dienkripsi terlebih dahulu di lokal perangkat/device sebelum di kirimkan, dan hanya penerima yang memiliki Private key saja yang bisa mendekripsi pesan tersebut. Tentunya tidak ada data yang disimpan di server. Semua aktivitas yang terjadi bersifat peer-to-pee,” kata Founder Speakapp, Damos Hanggara dalam keterangannya, Kamis (22/9/2022).

Dengan begitu, kedaulatan identitas dan informasi dapat tercapai. Saat ini pengguna sudah dapat melakukan registrasi dan mengirim pesan.

“Untuk fitur lainnya seperti voice/video call, group serta sticker akan dirampungkan hingga akhir tahun 2022 ini,” tambah Damos Hanggara.

Sebagai perspektif, pada tahun 2019, Facebook diperintahkan untuk membayar denda $ 5 miliar karena memperoleh data pribadi hingga 87 juta penggunanya secara ilegal (termasuk biometrik dan detail pribadi mereka) tanpa persetujuan eksplisit mereka. Awal 2021, WhatsApp menjadi sorotan karena pembaruan privacy policy, atau kebijakan privasi, yang ditentang dan dianggap melanggar privasi para penggunanya.

Dalam kebijakan barunya itu WhatsApp mengungkapkan bahwa informasi yang akan diserahkan ke perusahaan Meta tersebut antara lain nomor telepon, nama dan foto profil, siapa saja yang berhubungan dengan pengguna, dan transaksi finansial. Mengingat banyak pengguna yang sudah berfokus pada keamanan data pribadi, kebijakan privasi baru tersebut dinilai cukup memaksa, sehingga pengguna tak memiliki opsi lain untuk menyetujui persyaratan tersebut.


Pendapat pembaca

Tinggalkan balasan