PT Pos Indonesia mulai menyalurkan bantuan langsung tunai bahan bakar minyak (BLT BBM) untuk 323.334 keluarga penerima manfaat
Ditulis oleh redaksi pada September 9, 2022
PT Pos Indonesia mulai menyalurkan bantuan langsung tunai bahan bakar minyak (BLT BBM) untuk 323.334 keluarga penerima manfaat (KPM) di Kota dan Kabupaten Bogor. Setiap keluarga akan mendapatkan Rp 500.000.
Eksekutif General Manager Kantor Cabang Utama (KCU) PT Pos Indonesia Dedi Rahyudi menuturkan, berdasarkan data yang diterima Kantor Pos Bogor, sebanyak 323.334 KPM untuk 6 kecamatan di Kota Bogor dan 28 kecamatan di Kabupaten Bogor.
“Data yang kami terima dari Kemensos 60.571 orang di Kota Bogor dan kabupaten 262.763 orang dan sudah disalurkan,” kata Dedi ditemui di Kantor Pos Bogor Djuanda, Kamis (8/9/2022).
Kata dia, penyaluran dilakukan mulai dua hari lalu, dengan mekanisme dari pintu ke pintu bagi penerima manfaat yang mempunyai keterbatasan seperti lansia atau lumpuh, kedua di setiap kelurahan dan desa, juga kantor pos di masing-masing kecamatan.
“Hingga hari ke ketiga, Kamis (8/9/2022) progres penyaluran sudah 20 persen. Sesuai instruksi Kemensos, kita mempunyai target 14 September selesai,” paparnya.
Dedi menerangkan, alur pembagian dilakukan di masing-masing kelurahan dan desa. Pembagian dilakukan oleh petugas pos didampingi petugas kelurahan setempat.
Secara teknis, kata dia, PT Pos akan mencetak wesel untuk menerima BLT. Di wesel atau surat pemberitahuan tertera nominal BLT BBM Rp 300.00 ditambah bantuan sosial (BPNT) Rp 200.000, juga jadwal waktu pengambilan BLT.
“Sehingga total yang akan diterima KPM Rp 500.000,” terangnya.
Selanjutnya, wesel tersebut akan didistribusikan di masing-masing kecamatan, kelurahan/desa, lalu diteruskan ke RW/RT dan warga.
“Bagi warga yang tidak dapat mengambil BLT sesuai jadwal, bisa mengambil langsung ke kantor pos terdekat dengan membawa wesel tersebut,” kata Dedi.
Sesuai instruksi pemerintah pusat, penyaluran BLT BBM harus selesai dua pekan ke depan. Dedi pun memastikan penyalurannya di Bogor sesuai jadwal.
“Kita belajar dari pengalaman bagaimana agar tepat waktu dan tidak membeludak di masing-masing titik pencarian dengan menambah petugas di lapangan,” tambah Dedi.
Sebelumnya, Pemkot Bogor menyiapkan anggaran Rp 4,6 miliar untuk subsidi sektor angkutan dan UMKM sebagai dampak kenaikan harga BBM.
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengungkapkan, meski sudah mengalokasikan subsidi, pihaknya juga menaikkan tarif angkot guna meredam dampak akibat kenaikan BBM.