Terputar

Title

Artist


Sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) memainkan peran penting bagi perekonomian nasional

Ditulis oleh pada Agustus 11, 2022

Sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) memainkan peran penting bagi perekonomian nasional. Pada periode krisis dan pandemi Covid-19 misalnya, sektor UMKM terbukti mampu bertahan dan bangkit untuk ikut dalam pemulihan ekonomi nasional.

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, UMKM berkontribusi besar terhadap PDB nasional dan menyerap sekitar 96,9 persen tenaga kerja. Sektor UMKM sempat turun tajam pada triwulan II tahun 2022, tetapi langsung bangkit pada triwulan berikutnya.

“Oleh karena itu pemerintah mendorong program khusus pemulihan ekonomi nasional (PEN),” kata Airlangga dalam webinar “Kontribusi UMKM untuk Pemulihan Ekonomi Nasional-Kolaborasi Multipihak dalam Pemberdayaan UMKM” yang digelar akhir pekan lalu.

Webinar ini digelar Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) yang bekerja sama dengan PT HM Sampoerna Tbk (Sampoerna) melalui payung program Sampoerna untuk Indonesia.

Airlangga menyatakan, melalui PEN, pemerintah menghadirkan berbagai bentuk dukungan untuk UMKM yang terdampak Covid-19. Pemerintah telah merealisasikan program PEN untuk UMKM sebesar Rp 121,20 triliun pada 2020 dan mengalokasikan Rp 95,11 pada 2021 dengan realisasi sebesar Rp 63,19 triliun per akhir 2021.

Pada kesempatan yang sama, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang juga Ketua Umum Kagama mengatakan terdapat tiga tantangan yang dihadapi UMKM. Pertamaproduct knowledge. UMKM meyakini produknya bagus, sementara konsumen mungkin berpendapat berbeda.

Kedua, akses permodalan. Kehadiran sejumlah program bantuan akses pembiayaan dari pemerintah perlu terus disosialisasikan dan didorong lewat pendampingan.

Ketiga, meningkatkan pendampingan khususnya untuk akses pasar atau marketing. Pemerintah juga dapat menjadi off taker atau menjadi pembeli dengan catatan produk UMKM masuk dalam e-katalog lokal.

“UMKM kita kurasi libatkan Bank Indonesia, OJK, BUMN, BUMD, Swasta agar masuk e-Katalog. Tapi ingat harus kontinu, ini kalau tidak ada pendampingan mereka lupa. Satu kotak uang untuk hasil jualan, bayar utang dari situ, sekolahkan anak dari situ, pembukuannya kurang,” kata Ganjar.

Salah satu perusahaan swasta yang memberikan perhatian khusus kepada pelaku UMKM adalah Sampoerna yang sejak 2007 telah memiliki program terintegrasi untuk pendampingan UMKM.

Ishak Danuningrat, Kepala Urusan Eksternal Sampoerna mengatakan perusahaannya meyakini keberlanjutan berarti secara konsisten menciptakan nilai jangka panjang sebagai berkontribusi bagi lingkungan dan masyarakat sekitar.

Berakar dari falsafah tiga tangan, Sampoerna secara konsisten membantu mengembangkan UMKM dalam rangka mendukung PEN di bawah payung program keberlanjutan “Sampoerna untuk Indonesia”.

“Kami hadir secara konsisten membina UMKM untuk menggali potensi daerah, meningkatkan daya saing dan berdayakan masyarakat sekitar. Sampoerna percaya pembinaan dapat memberikan dampak jangka panjang,” katanya.

Ishak memparkan untuk pembinaan UMKM, Sampoerna memiliki dua program yakni Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC) dan Sampoerna Retail Community (SRC). SETC telah hadir sejak 15 tahun lalu di Pasuruan, Jawa Timur di atas lahan seluas 27 hektare (ha).

SETC hadir untuk memberikan pelatihan dan pengembangan UMKM yang memanfaatkan sumber daya di masing-masing daerah seperti pertanian hingga kuliner. Pelatihan SETC telah menjangkau lebih dari 56.000 peserta dan dilakukan di lebih dari 100 kota dan kabupaten.

“Di Jawa Tengah, Sampoerna juga memberikan perhatian kepada pelestarian batik. Salah satunya di Lasem, Rembang. Batik Lasem memiliki corak khas yakni perpadua

Ishak menambahkan Sampoerna juga mendukung Program Hetero di Jawa Tengah. Hetero merupakan kompetisi startup yang diinisiasi oleh Ganjar untuk memberdayakan generasi muda yang memiliki keinginan dan keyakinan untuk menemukan solusi atas masalah pada ruang lingkup tertentu.

“Salah satu UMKM yang berhasil melalui program Hetero adalah Tambiyaku, bidang usaha makanan sehat terjangkau berbahan dasar sorgum,” jelasnya.

Di sisi lain, SRC fokus untuk meningkatkan daya saing toko kelontong agar dapat bertahan dan berkembang. SRC hadir sejak 2008 dan kini telah beranggotakan sekitar 165.000 toko kelontong yang tersebar di seluruh Indonesia.

Melalui SRC, Sampoerna juga mendukung digitalisasi bagi toko kelontong dengan aplikasi AYO SRC. Aplikasi ini memiliki beberapa fitur yang membantu toko kelontong untuk bertransaksi seperti memesan barang ke pedagang besar/agen, hingga layanan paylater.


Pendapat pembaca

Tinggalkan balasan