Emiten produsen baja, PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk (GDST) membidik proyek infrastruktur Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara
Ditulis oleh redaksi pada Agustus 10, 2022
Emiten produsen baja, PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk (GDST) membidik proyek infrastruktur Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang diproyeksikan akan menyerap banyak kebutuhan baja produksi dalam negeri.
Direktur Gunawan Dianjaya Steel, Hadi Sutjipto mengatakan IKN Nusantara sebagai kota baru yang direncanakan untuk tahan gempa. Sedangkan bangunan yang tahan gempa adalah bangunan yang konstruksinya berbasis pondasi baja.
“Sehingga, nanti pembangunan gedung perkantoran atau bangunan lainnya di IKN akan banyak menggunakan material baja,” ujar Hadi usai paparan publik PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk di Surabaya Selasa (9/8/2022).
Hadi menjelaskan, di IKN nantinya juga akan dikembangkan sarana transportasi MRT seperti di Jakarta yang tentunya akan membutuhkan material baja.
“Jadi kami melihat peluang GDS di proyek IKN cukup besar terutama untuk memenuhi kebutuhan baja baik untuk bangunan atau jembatan dan ini tentunya juga akan menjadi peluang untuk meningkatkan penjualan di pasar demestik di tahun-tahun yang akan datang,” jelasnya.
Selain IKN Nusantara, GDST juga berpeluang meningkatkan penjualan di pasar domestik dengan membidik industri galangan kapal yang sedang berkembang, terutama di wilayah Batam.
Galangan kapal domestik kini mulai banyak mengerjakan proyek pembangunan kapal tugboat untuk kapal tongkang. Selain itu, segmen konstruksi dan permesinan juga menjadi peluang pasar GDST ke depan.
“Kami melihat prospek pengembangan pasar domestik terbuka lebar,” tandas Hadi.
Hadi menambahkan, sejalan dengan pengembangan pasar domestik, pasar ekspor juga berpotensi untuk dikembangkan oleh GDST.
“Kami juga sedang menjajaki pasar ekspor ke Australia, tetapi kami juga tetap memprioritaskan pasar dalam negeri,” imbuh Hadi.
Direktur Produksi dan Perdagangan Internasional GDST, Gwie Gunato Gunawan mengatakan, dari sisi ekspor, karena dampak perang Rusia-Ukraina penjualan ekspor tahun lebih baik dari tahun sebelum terutama dari penjualan ke pasar Eropa seperti Jerman dan Spanyol melalui pelabuhan Belgia hingga mencapai 15.000 ton.
“Selama ini Jerman maupun Spanyol mendapatkan suplai baja dari Rusia. Namun akibat perang tersebut, Eropa kesulitan mendapatkan pasokan baja. Kondisi ini kami perkirakan akan berlangsung cukup lama, dan GDST siap untuk memasok baja untuk Eropa,” kata Gunato.
Membaiknya penjualan domestik dan ekspor GDST optimistis bisa mencapai target penjualan tahun ini sebesar Rp 1,8 trliun. Sampai semester I-2022 penjualan telah mencapai sebesar Rp1,22 triliun. Jumlah tersebut bahkan sudah mengejar capaian seperti di sepanjang 2021 sebesar Rp1,67 triliun.
Melihat perkembangan usaha semester I yang cukup baik bahkan melebihi kinerja sebelum pandemi, kami pun menyiapkan modal belanja (Capex) Rp125 miliar, yang sudah terealisasi Rp 25 miliar hingga Juni 2022.
“Rencananya, pada Juli – Desember 2022 ini, sisa capex kita Rp 101 miliar akan kami gunakan untuk penyelesaian proyek ekspansi Plate Mill GDS ke-2, dan sebagian untuk perawatan Plate Mill GDS ke-1 dan aset lainnya,” imbuh Hadi.