Zulfydar Zaidar Mochtar terpilih secara aklamasi menjadi Ketua Umum PB ABTI (Asosiasi Bola Tangan Indonesia) periode 2022-2026
Ditulis oleh redaksi pada Juli 24, 2022
Zulfydar Zaidar Mochtar terpilih secara aklamasi menjadi Ketua Umum PB ABTI (Asosiasi Bola Tangan Indonesia) periode 2022-2026 dalam Munas yang digelar di Hotel Grandhika, Jakarta Selatan.
Zulfydar Zaidar Mochtar dinyatakan secara aklamasi terpilih sebagai Ketua Umum PB ABTI melanjutkan tampuk kepemimpinan Mayjen TNI (Purn) Dody Usodo Hargosuseno yang tidak melanjutkan masuk dalam bursa pemilihan ketua umum dalam Munas PB ABTI.
“Sebagai pengurus sudah tentu saya akan merangkul beberapa jajaran pengurus lama yang mampu mengembangkan prestasi atlet bola tangan Indonesia, termasuk Pak Dody dan Pak Gadang Pambudi sebagai pembina di PB ABTI periode 2022-2026,” kata Zulfydar, Sabtu (23/7/2022).
Oleh karena itu, Zulfydar Zaidar Mochtar berjanji susunan pengurus PB ABTI 2022-2026 akan digodok sesegera mungkin, maksimal 1 bulan dengan dibantu anggota formatur Suryadi (Kaltim) dan Syaiful (DKI) Jakarta.
Dikatakan, susunan pengurus akan ditempati para pengurus yang sesuai dengan keahliannya masing-masing.
“Kami bersyukur dipercaya para utusan daerah yang mengikuti Munas menjadi Ketum PB ABTI periode 2022-2026. Kepercayaan ini merupakan amanat untuk memajukan prestasi olahraga bola tangan di Indonesia,” tegas Zulfydar Zaidar Mochtar dengan semangat.
Zulfydar Zaidar Mochtar meminta kepada semua pengprov ABTI untuk bekerja sama melahirkan atlet berkaliber internasional. Upaya memenuhi semua itu, setiap Pengprov ABTI diharapkan mendapatkan bibit unggul seorang atlet yang memiliki tinggi badan 2 meter.
Dikatakan, bila tim nasional Indonesia sebagian besar memiliki atlet yang postur tubuhnya setinggi 2 meter, maka untuk menciptakan prestasi puncak di bola tangan tidak menemui kesulitan.
Dengan pemain andal dalam satu tim nasional, Zulfydar Zaidar Mochtar berusaha mengajukan bola tangan masuk dalam penempaan Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) yang merupakan program unggulan Menpora.
“Sebagai cabang olimpiade sudah seharusnya bola tangan masuk program DBON. Bila hal itu terjadi, maka tim bola tangan Indonesia akan lebih cepat melaju ke jenjang internasional seperti SEA Games, Asian Games maupun Olimpiade,” tegas Zulfydar Zaidar Mochtar lagi.