Kementerian Pemuda dan Olahraga atau Kemenpora berharap rangkaian ajang balap sepeda series Velocity
Ditulis oleh redaksi pada Juni 17, 2022
Kementerian Pemuda dan Olahraga atau Kemenpora berharap rangkaian ajang balap sepeda series Velocity Criterium mengembangkan industri olahraga dan pariwisata Tanah Air.
Maka dari itu, Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora, Chandra Bhakti menyambut baik event yang ini digelar Velocity ini karena memberikan dampak positif semakin majunya komunitas sepeda termasuk para atlet sepeda di Indonesia.
“Sepeda adalah olahraga yang banyak digemari masyarakat luas dan juga menjadi olahraga prestasi, seperti di SEA Games 2021 kemarin atlet sepeda kita turut menyumbang tiga medali emas,” katanya di Senayan Park (Spark) Jakarta, Kamis (16/6/2022).
Sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kemenpora mendukung masyarakat berolahraga hidup sehat. Maka dari itu, ajang Velocity Criterium ini didukung karena kegiatan ini sangat bermanfaat bagi kebugaran masyarakat sekaligus mendorong industri dan sport tourism.
“Kalau dilihat tingkat menghasilkan kebugaran, ajang sepeda seperti inilah yang harus kita dorong untuk membentuk badan yang sehat. Pemerintah dalam hal ini Kemenpora mendukung komunitas yang gemar berolahraga sepeda, apalagi sekarang sudah disiapkan jalur khusus sepeda juga di jalan raya atau kelas road race,” ungkap Chandra.
Ia melihat Velocity Criterium merupakan perlombaan yang sangat menarik karena memang untuk event road race menjadi yang pertama menjadikan balap sepeda ini sebagai sesuatu ajang berseri.
Event perdana Velocity Criterium akan diselenggarakan pada Minggu 26 Juni 2022 bertempat di Meikarta Central Park, Cikarang, Bekasi, Jawa Barat. Sampai pertengahan 2023, direncanakan ada enam rangkaian event balapan di Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Bali, dan Flores yakni ajang road race Tour de Flores.
“Ini yang memberi harapan semakin majunya komunitas sepeda kita, atlet-atlet sepeda kita dan akan menumbuh kembangkan memberikan dampak positif, bagi pengembangan sektor pariwisata sekaligus industri olahraga kita,” ungkapnya.
Sekjen Pengurus Besar Ikatan Sepeda Sport Indonesia (PB ISSI), Parama Nugroho mengatakan event Velocity Criterium mengaungkan olahraga sepeda di Indonesia. Sepeda menjadi salah satu sumber apabila berprestasi dalam kejuaraan, maka bisa dikenal dunia.
“Namun kami bukan hanya fokus pada balap sepedanya saja, tetapi juga komunitas sepeda yang membantu kami mendapatkan bibit-bibit atlet. Kami PB ISSI ini hanyalah federasi yang mengatur regulasi, sementara sumber atlet atau pemain dari para komunitas sepeda,” ungkapnya.
PB ISSI berharap kedepan event ini akan semakin banyak lagi dan bersama pemerintah (Kemenpora) mendorong untuk tumbuh berkembangnya para pengguna sepeda di manapun.
“Kalau kita mau lihat dari sisi olahraga ini, memang hulunya olahraga itu dari masyarakat. Sepeda ini bagian dari olahraga masyarakat yang sangat digemari dan komunitasnya banyak. Kalau itu persoalan prestasi tentu ini adalah sebuah proses,” ucapnya.
Ketua Dewan Pembina Velocity, Primus Dorimulu menambahkan sepeda juga merupakan alat transportasi sekaligus menjadi alat olahraga yang ramah lingkungan. Hal inilah yang tengah dikembangkan lewat sport tourism.
“Penggemar sepeda ini sudah menyadari bahwa alat transportasi yang ramah lingkungan sekaligus menjadi alat berolahraga untuk mendapatkan kebugaran tubuh bagi masyarakat khususnya komunitas sepeda,” ucap dia.
Namun hal yang terpenting adalah menumbuhkan dahulu dan mendorong agar semakin banyak masyarakat yang gemar bersepeda. Dengan demikian tentu kedepan akan semakin berkembang dengan banyaknya ikon-ikon seperti ini dan akan menumbuhkan minat bagi pencinta sepeda, bahkan akan mendorong pencapaian prestasi bagi semua atlet-atlet Indonesia.