Bank Dunia berencana untuk meningkatkan bantuan ke Kepulauan Solomon dengan dana baru sebesar US$130 juta (Rp 1,8 triliun).
Ditulis oleh redaksi pada Juni 4, 2022
Bank Dunia berencana untuk meningkatkan bantuan ke Kepulauan Solomon dengan dana baru sebesar US$130 juta (Rp 1,8 triliun). Seperti dilaporkan Reuters, dana itu diperuntukkan proyek-proyek dan bantuan yang akan dialokasikan ke negara itu bulan ini.
“Pendanaan tersebut termasuk US$ 89 juta (Rp 1,2 triliun) untuk meningkatkan infrastruktur bandara, termasuk di ibu kota Honiara, dan melakukan perbaikan pada empat jembatan,” bunyi pernyataan bank itu yang dirilis pada Kamis (2/6).
Tiga proyek lebih lanjut senilai sekitar US$ 41 juta (Rp 597 miliar) masih harus diselesaikan tetapi diharapkan akan diumumkan akhir bulan ini.
“Menyediakan koneksi transportasi yang andal dan tahan terhadap iklim merupakan tantangan utama di Kepulauan Solomon. Proyek baru ini akan membahas isu-isu kritis dalam infrastruktur transportasi udara,” kata Annette Leith, Perwakilan Tetap Bank Dunia untuk Kepulauan Solomon & Vanuatu.
Amerika Serikat (AS) dan sekutunya telah menyuarakan keprihatinan tentang meningkatnya pengaruh Tiongkok di Kepulauan Solomon setelah kedua negara menandatangani pakta keamanan.
Pakta tersebut merupakan terobosan besar bagi Tiongkok di Pasifik yang kaya sumber daya dan muncul setelah negara itu mendanai pembangunan sejumlah proyek infrastruktur yang signifikan.
“Menyediakan koneksi transportasi yang andal dan tahan terhadap iklim merupakan tantangan utama di Kepulauan Solomon. Proyek baru ini akan membahas isu-isu kritis dalam infrastruktur transportasi udara,” kata Annette Leith, Perwakilan Tetap Bank Dunia untuk Kepulauan Solomon & Vanuatu.
Amerika Serikat (AS) dan sekutunya telah menyuarakan keprihatinan tentang meningkatnya pengaruh Tiongkok di Kepulauan Solomon setelah kedua negara menandatangani pakta keamanan.
Pakta tersebut merupakan terobosan besar bagi Tiongkok di Pasifik yang kaya sumber daya dan muncul setelah negara itu mendanai pembangunan sejumlah proyek infrastruktur yang signifikan.
AS memperingatkan dampak serius jika Tiongkok membangun kehadiran militer permanen di Kepulauan Solomon. Seperti dilaporkan AFP, Sabtu (23/4), peringatan itu disampaikan para pejabat AS yang berkunjung setelah negara Pasifik itu menandatangani pakta pertahanan dengan Beijing.
Delegasi Gedung Putih di ibu kota Honiara menyampaikan peringatan keras pada hari yang sama ketika duta besar Tiongkok menghadiri acara dengan Perdana Menteri Manasseh Sogavare, satu tanda pentingnya kedua negara menurut negara pulau kecil itu.
AS dan Australia adalah sekutu tradisional negara Pasifik itu. Kedua negara sangat curiga terhadap kesepakatan pertahanan itu, karena khawatir hal itu dapat memberi Tiongkok pijakan militer di Pasifik Selatan.