Arsenal tumbang di tangan Newcastle United dalam lanjutan Liga Inggris di Stadion St James’ Park,
Ditulis oleh redaksi pada Mei 17, 2022
Arsenal tumbang di tangan Newcastle United dalam lanjutan Liga Inggris di Stadion St James’ Park, Newcastle, Senin (16/5/2022) malam waktu setempat. Gelandang Arsenal Granit Xhaka pun mengkritik rekan-rekannya.
Menurut pemain asal Swiss tersebut, kekalahan Arsenal dari Newcastle United adalah bencana dan para pemain The Gunners tidak pantas berada di lapangan.
“Sulit mencari kata-kata yang tepat. Dari menit pertama hingga ke-90 kami tidak pantas berada di lapangan,” katanya.
Dalam laga di St James’ Park yang berkesudahan 2-0 untuk Newcastle itu, Arsenal tampil buruk. Xhaka dkk masih berpeluang merebut tiket kualifikasi Liga Champions, tetapi kini berselisih dua poin di bawah Tottenham Hotspur (68 poin) yang menempati posisi keempat. Kedua tim sama-sama tinggal menyisakan satu laga lagi di Liga Premier.
Tuan rumah mendominasi pertandingan dan mencetak dua gol pada babak kedua, pertama melalui gol bunuh diri Ben White pada menit ke-55 dan kemudian gol Bruno Guimaraes lima menit menjelang laga usai.
Xhaka tidak menahan pandangannya terhadap kinerja tim yang membuat mereka kini mengharapkan keajaiban terjadi pada hari terakhir guna menghindari mereka gagal enam musim berturut-turut dalam kompetisi elite Eropa.
“Saya tak bisa menjelaskan kepada Anda apa alasannya. Kami tak melakukan apa yang menjadi rencana main kami, tak mendengarkan pelatih. Apa yang terjadi sungguh bencana. Anda tidak pantas bermain dalam Liga Champions atau bahkan Liga Europa. Sungguh berat untuk diterima saat ini.”
“Saya tidak tahu mengapa kami tidak melakukan apa yang diminta pelatih kepada kami.”
Pemain berusia 29 tahun yang mengalami masa sulit di Arsenal setelah dicopot dari posisi kapten pada 2019 itu membantah bahwa kurangnya pengalaman dalam skuad Mikel Arteta adalah masalah mereka.
“Jika orang tidak siap menjalani laga ini, tinggal saja di rumah. Bukan soal usia Anda. Jika Anda gugup, diam di bangku cadangan atau tinggal di rumah. Anda membutuhkan orang-orang yang memiliki nyali untuk datang ke sini guna bermain. Bagi kami ini salah satu pertandingan terpenting. Kami merasa sangat mengecewakan orang-orang yang sudah datang ke sini,” kata dia.
“Maaf kepada mereka (penggemar), saya tidak punya kata lain. Ruang ganti sangat sunyi. Rencana permainan sungguh berbeda dengan apa yang kami lakukan selama 90 menit.
“Kami menunggu selama enam tahun (untuk bermain dalam Liga Champions). Kami sudah mengendalikan segalanya.”
Tim asuhan Arteta menjamu Everton yang tengah berjuang menghindari degradasi, dalam pertandingan terakhirnya musim ini Minggu pekan ini.
Satu-satunya cara realistis Arsenal saat ini adalah merebut tempat terakhir Liga Champions dari seteru sekota, tetapi itu hanya jika Spurs kalah dari juru kunci Norwich City yang sudah terdegradasi pada Minggu, sebaliknya tim Arteta mengalahkan Everton.