Terputar

Title

Artist


Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), termasuk Rusia, menyatakan keprihatinan pada Ukraina

Ditulis oleh pada Mei 9, 2022

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), termasuk Rusia, menyatakan keprihatinan pada Ukraina. Seperti dilaporkan Reuters, Sabtu (7/5/2022), DK PBB mendukung upaya Sekjen PBB untuk menemukan solusi damai dalam pernyataan pertama badan tersebut sejak invasi Rusia.

Pernyataan Dewan Keamanan disetujui dengan konsensus. Teks singkat yang diadopsi pada Jumat (6/5) disusun oleh Norwegia dan Meksiko.

“Dewan Keamanan menyatakan keprihatinan mendalam mengenai pemeliharaan perdamaian dan keamanan Ukraina. Dewan Keamanan mengingatkan bahwa semua Negara Anggota telah melakukan, di bawah Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa, kewajiban untuk menyelesaikan perselisihan internasional mereka dengan cara damai,” bunyinya.

“Dewan Keamanan menyatakan dukungan kuat untuk upaya Sekretaris Jenderal dalam mencari solusi damai,” bunyi pernyataan itu, yang juga meminta Sekjen PBB Antonio Guterres memberi pengarahan kepada dewan lagi “pada waktunya”.

Guterres menyambut baik dukungan dewan pada hari Jumat, dengan mengatakan dia akan “tidak berusaha keras untuk menyelamatkan nyawa, mengurangi penderitaan dan menemukan jalan perdamaian”.

Guterres bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskwa dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy di Kyiv pekan lalu.

Kunjungan Guterres membuka jalan bagi operasi gabungan PBB dan Komite Internasional Palang Merah yang telah mengevakuasi sekitar 500 warga sipil dari kota pelabuhan Mariupol Ukraina dan pabrik baja Azovstal yang terkepung dalam seminggu terakhir.

Pernyataan Dewan Keamanan itu disetujui meskipun ada pertikaian diplomatik yang telah meningkat sejak Rusia meluncurkan pada 24 Februari apa yang disebutnya “operasi militer khusus” dan apa yang Guterres kecam sebagai “perang absurd” Rusia.

Rusia memveto rancangan resolusi Dewan Keamanan pada 25 Februari yang akan menyesalkan invasi Rusia. Sementara, Tiongkok, Uni Emirat Arab dan India memilih abstain dalam pemungutan suara. Satu resolusi dewan membutuhkan sembilan suara yang mendukung dan tidak ada veto oleh Amerika Serikat, Rusia, Tiongkok, Prancis atau Inggris untuk disahkan.

 


Pendapat pembaca

Tinggalkan balasan