Terputar

Title

Artist


 Film biopik Srimulat: Hil yang Mustahal akan tayang usai Lebaran atau tepatnya 19 Mei 2022 mendatang.

Ditulis oleh pada April 24, 2022

Forkopimda Jatim Hadiri Peringatan Harlah PMII ke 62 Se-Jawa Timur

Film biopik Srimulat: Hil yang Mustahal akan tayang usai Lebaran atau tepatnya 19 Mei 2022 mendatang.

Sejumlah aktor seperti Ibnu Jamil, Morgan Oey, Indah Permatasari, Rano Karno, Dimas Anggara, Teuku Rifnu Wikana dan pemain lainnya membintangi film ini. Produksi hasil kerja sama MNC Pictures dan IDN Pictures tersebut merupakan film biopik pertama tentang grup komedi Srimulat yang diproduksi.

“”Srimulat adalah salah satu grup lawak yang paling dikenal, masing-masing anggotanya memiliki ciri khas yang kental sehingga selalu diingat penggemarnya. Sampai saat ini, Srimulat masih menjadi inspirasi bagi para pelawak di zaman sekarang karena guyonannya tak lekang oleh waktu. Film ini akan membangkitkan nostalgia dan mengobati rindu penonton terhadap aksi jenaka khas Srimulat,” ungkap Direktur Utama MNC Pictures Tutan Hermawan dalam keterangan persnya, Kamis (21/4/2022).

Ditambahkannya, film yang bercerita tentang kehidupan grup lawak asal Solo Jawa Tengah itu akan mengambil setting pada era tahun 1981-an, saat itu Srimulat tengah dalam masa kejayaan sebagai sebuah grup lawak di Tanah Air.

“Pada masa tersebut, komedi dilihat sebagai hal yang bisa mempersatukan keberagaman Indonesia. Srimulat pun berhasil menjadi grup komedi pertama yang tampil di televisi nasional. Hingga saat ini, lelucon Srimulat dinilai masih relevan dengan kehidupan generasi muda. Hal itu yang mendasari kita akhirnya memproduksi film tersebut,” tambahnya.

Sedangkan Head of IDN Pictures Susanti Dewi selaku menyatakan Srimulat memang punya pesona yang besar sebagai pelopor grup lawak dan dunia pertunjukan di Indonesia sehingga wajar kalau grup ini diangkat dalam sebuah film.

“Kami berharap semangat dan dampak yang kelompok Srimulat berikan ke negeri ini, dapat kita rasakan dan rayakan bersama saat filmnya tayang di bioskop nanti. Dan lewat film ini kita nggak hanya akan mengocok perut penonton dengan humor yang mereka lakukan, tapi juga mampu memberikan makna. Tidak sekadar menghibur Indonesia yang sudah lelah karena pandemi, tapi juga membuat kita membaca ulang makna persatuan lewat bahasa Indonesia, seperti halnya apa yang diperjuangkan Srimulat lewat komedinya,” ujar Susanti lagi.

Pendapat pembaca

Tinggalkan balasan