Thailand mulai bulan depan akan menghapus persyaratan bagi pendatang yang sudah divaksinasi untuk menjalani tes dan karantina singkat pada saat kedatangan
Ditulis oleh redaksi pada April 23, 2022
Thailand mulai bulan depan akan menghapus persyaratan bagi pendatang yang sudah divaksinasi untuk menjalani tes dan karantina singkat pada saat kedatangan. Hal itu diungkapkan seorang pejabat pada Jumat (22/4/2022), terkait langkah terbaru untuk menghidupkan kembali industri pariwisatanya yang babak belur.
Pengunjung didorong untuk melakukan self-test antigen selama mereka tinggal, alih-alih skema “Test & Go” saat ini, di mana mereka harus diisolasi di hotel sambil menunggu hasil tes pada saat kedatangan.
Langkah baru ini mengikuti penghapusan persyaratan tes pra-keberangkatan bulan lalu.
“Penyesuaian langkah-langkah ini akan berdampak untuk menarik penerimaan pariwisata,” Taweesin Visanuyothin, juru bicara gugus tugas virus corona, mengatakan pada konferensi pers.
Pariwisata adalah pendorong penting ekonomi di Thailand, salah satu tujuan liburan paling populer di Asia, mewakili sekitar 12 persen dari produk domestik bruto sebelum pandemi, ketika jumlah pengunjung mencapai rekor tertinggi.
Meskipun Thailand melihat peningkatan dalam pariwisata, jumlahnya masih turun tajam dari level itu, dengan 210.800 kedatangan pada Maret, naik dari 6.700 pada periode yang sama tahun lalu, tetapi jauh di bawah rata-rata bulanan 3,3 juta pada 2019.
Namun, yang tetap diperlukan bagi pengunjung adalah izin perjalanan online dengan harus menunjukkan bukti vaksinasi dan asuransi. “Thailand Pass” telah lama menjadi sumber frustrasi atas waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan persetujuan.
Aturan lain yang dilonggarkan pada hari Jumat termasuk mengurangi cakupan asuransi yang diperlukan menjadi US$10.000 (sekitar Rp 144 juta) dan memberikan izin masuk kepada pengunjung yang tidak divaksinasi, asalkan mereka menunjukkan hasil tes PCR pra-keberangkatan negatif.