Oligarki Rusia dapat terus melakukan bisnis di Turki selama mereka menghormati hukum nasional dan internasional
Ditulis oleh redaksi pada Maret 28, 2022
Oligarki Rusia dapat terus melakukan bisnis di Turki selama mereka menghormati hukum nasional dan internasional. Seperti dilaporkan AFP, janji itu disampaikan Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu pada Sabtu (26/3/2022).
Diwawancarai di sela-sela Forum Doha di Qatar, Cavusoglu ditanya apakah oligarki Rusia yang menghadapi sanksi dari negara-negara barat dapat berbisnis di Turki.
“Tentu saja jika itu legal, jika tidak bertentangan dengan hukum internasional, saya akan mempertimbangkannya. Jika itu bertentangan dengan hukum internasional, itu lain cerita,” katanya.
Langkah-langkah yang menargetkan kepemilikan oligarki Rusia tidak disetujui oleh PBB tetapi oleh negara-negara barat termasuk Amerika Serikat dan negara-negara anggota Uni Eropa.
Mereka telah memberlakukan tindakan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Rusia atas invasinya ke Ukraina, termasuk menempatkan oligarki dan individu lain yang dekat dengan Putin dalam daftar sanksi.
Beberapa negara telah menyita kapal pesiar milik orang terkaya Rusia, saat Presiden AS Joe Biden bersumpah bahwa sekutunya “datang untuk keuntungan buruk Anda”.
Abramovich juga terkena pembekuan aset Inggris dan larangan bepergian. Tetapi anggota NATO Turki, yang memiliki hubungan kuat dengan Rusia dan Ukraina, belum bergabung dengan rezim sanksi barat yang menargetkan Moskwa.
Ditekan tentang apakah oligarki Rusia dapat melakukan bisnis di Turki, Cavusoglu menjawab diplomatis. “Kami akan mengizinkan aktivitas legal dan sah apa pun dan kami tidak akan mengizinkan aktivitas ilegal apa pun di Turki,” tambahnya.
Turki telah menggambarkan invasi Rusia ke Ukraina “tidak dapat diterima” dan telah menawarkan layanannya sebagai mediator untuk membantu mengakhiri perang.
“Kita harus menemukan jalan keluar yang menyelamatkan muka atau jalan keluar yang terhormat bagi kedua belah pihak (yang bisa mereka) lihatll secara publik dan global,” kata Cavusoglu tentang upaya berkelanjutan untuk mendapatkan kesepakatan gencatan senjata.