Bagaimana reputasi sebuah negara ketika nyaris semua merek ikonik dan simbol kemakmuran dunia tidak mau lagi berbisnis di sana?
Ditulis oleh redaksi pada Maret 9, 2022
Bagaimana reputasi sebuah negara ketika nyaris semua merek ikonik dan simbol kemakmuran dunia tidak mau lagi berbisnis di sana?
Presiden Rusia Vladimir Putin mungkin perlu merenungkan hal tersebut setelah dalam 24 jam terakhir deretan jenama terkemuka di dunia seolah berlomba cepat untuk pergi dari negara itu.
Produsen mobil sports premium Ferrari dan Lamborghini mengatakan mereka tidak akan menjual mobil ke pasar Rusia sampai batas waktu yang belum ditetapkan, Selasa (8/3/2022) waktu setempat.
Dalam pernyataannya, Ferrari juga menyebutkan akan memberi donasi bantuaan kemanusiaan € 1 juta untuk rakyat Ukraina yang menjadi korban invasi militer Rusia. Lamborghini juga berjanji akan memberi donasi kepada badan urusan pengungsi PBB.
Sebelumnya, produsen jam tangan mewah asal Swiss, Rolex, menegaskan sudah menghentikan ekspor ke Rusia.
Di sektor makanan dan minuman, Pepsi Co. dan Coca-Cola Company kompak mengumumkan akan menghentikan bisnis di Rusia.
Pepsi tidak lagi menjual Pepsi-Cola, 7-up, dan Mirinda di Rusia, meskipun masih akan memasok produk susu formula untuk bayi. Coca-Cola menyatakan akan menghentikan operasinya di Rusia.
Masih belum cukup, restoran cepat saji McDonald’s juga menyetop usaha, meskipun memiliki 847 gerai dan 62.000 karyawan di Rusia.
Perusahaan-perusahaan itu memilih rugi miliaran dolar daripada berbisnis di Rusia.
Para triliuner dan orang kaya baru Rusia juga harus ke luar negeri kalau ingin membeli jenama gaya hidup papan atas seperti Chanel, Louis Vuitton, dan Gucci.
Bahkan sekedar nongkrong di cafe pun bisa menjadi urusan pelik karena Starbucks juga menutup semua gerai di Rusia.