CD Projekt Red, pengembang game populer yang berbasis di Polandia seperti Cyberpunk 2077 menghentikan penjualan produknya
Ditulis oleh redaksi pada Maret 6, 2022
CD Projekt Red, pengembang game populer yang berbasis di Polandia seperti Cyberpunk 2077 menghentikan penjualan produknya ke Rusia dan Belarusia.
“Mengingat invasi militer Rusia di negara tetangga kami, Ukraina. CD PROJEKT Group telah membuat keputusan untuk menghentikan semua penjualan game kami ke Rusia dan Belarusia,” kata perusahaan itu di Twitter.
“Hari ini, kami mulai bekerja dengan mitra kami untuk menangguhkan penjualan digital dan menghentikan pengiriman stok fisik produk CD PROJEKT Group, serta semua game yang didistribusikan di platform GOG, ke wilayah Rusia dan Belarusia,” lanjutnya.
Dalam sebuah laporan kepada investor, perusahaan memperkirakan bahwa perkiraan pangsa kumulatif Rusia dan Belarus dalam penjualan produk CD PROJEKT RED dan pendapatan penjualan yang diperoleh di segmen GOG.COM selama periode 12 bulan terakhir masing-masing cukup lumayan, ada di kisaran 5,4% dan 3,7%.
Sehingga Langkah yang diambil CD Projekt Group, menjadi daftar Panjang perusahaan teknologi atau digital yang menyatakan cabut dari Rusia, tak terkecuali Apple yang sama-sama kita ketahui telah sepenuhnya menghentikan penjualan di Rusia.
Selain itu banyak perusahaan lain juga telah membuat perubahan pada produk dan layanan mereka sebagai tanggapan atas invasi Rusia, seperti Spotify menghapus konten dari media Rusia, Facebook tidak lagi merekomendasikan media pemerintah Rusia secara global, dan EA menarik tim Rusia dari game FIFA dan NHL-nya.
Selain itu, Wakil Perdana Menteri Ukraina, Mykhailo Fedorov, sebelumnya meminta pada perusahaan game di seluruh dunia untuk mengambil tindakan terhadap Rusia.
Dalam sebuah surat yang di-tweet pada 2 Maret yang ditujukan kepada semua perusahaan pengembangan game dan platform esports, agar tidak menghentikan partisipasi untuk mendukung gamer Rusia dan Belarusia di semua ajang esports internasional, dan membatalkan semua acara internasional yang diadakan di wilayah tersebut.
Dalam tweet tersebut, ia langsung menandai akun Twitter Xbox dan PlayStation. Beberapa menit kemudian, dia meminta perusahaan seperti Riot Games, EA, dan Ubisoft untuk menutup kantor mereka di Rusia.