Uni Eropa (UE) menghadapi satu juta kasus kanker yang tidak terdiagnosis sebagai dampak pandemi Covid-19
Ditulis oleh redaksi pada Februari 6, 2022
Uni Eropa (UE) menghadapi satu juta kasus kanker yang tidak terdiagnosis sebagai dampak pandemi Covid-19. Seperti dilaporkan RT, Jumat (4/2/2022), UE telah menandai Hari Kanker Sedunia dengan janji untuk mengatasi disparitas dan ketidaksetaraan antara negara-negara anggota.
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan bahwa 100 juta tes skrining kanker tidak dilakukan karena dampak pandemi Covid pada layanan kesehatan, menunda diagnosis dan rujukan untuk perawatan di seluruh benua.
“Ini berarti bahwa diperkirakan satu juta kasus saat ini tidak terdiagnosis di Eropa,” klaim kepala Komisi Eropa.
Von der Leyen telah mengumumkan UE akan meluncurkan registri ketidaksetaraan kanker untuk mengatasi tingkat kematian yang berbeda di seluruh blok. Kebijakan itu sebagai bagian dari tindakan untuk mengurangi dampak penyakit yang semakin meningkat.
“Ini akan mengidentifikasi tren, perbedaan, dan ketidaksetaraan antara negara bagian dan wilayah anggota sehingga kami dapat menargetkan dukungan kami dengan lebih baik,”kata von der Leyen menyatakan, karena para pejabat memperkirakan kematian akibat kanker dapat meningkat hingga sepertiga pada tahun 2040.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengidentifikasi kanker sebagai salah satu penyebab utama kematian dan kesakitan di kawasan Eropa, terhitung lebih dari 20% dari semua kematian. Pada tahun 2020, 2,7 juta orang didiagnosis menderita kanker di seluruh UE, sementara 1,3 juta meninggal karena penyakit tersebut.
Berbicara menjelang Hari Kanker Sedunia yang jatuh pada 4 Februari, Direktur Regional WHO untuk Eropa Hans Kluge mengklaim skrining, diagnosis, dan pengobatan kanker “menderita dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya karena layanan kesehatan telah berjuang untuk menanggapi Covid-19.”
Mengutip data resmi di seluruh wilayah Eropa dari dua tahun terakhir, Kluge menyoroti bagaimana diagnosis tumor invasif turun 44% di Belgia, skrining kolorektal menurun 46% di Italia, dan diagnosis kanker 34% lebih rendah dari yang diperkirakan di Spanyol.
Untuk memperingati Hari Kanker Sedunia, WHO telah berkomitmen untuk menerapkan kebijakan hemat biaya dan berbasis bukti yang akan memungkinkan mereka untuk mempercepat penghapusan kanker sebagai penyakit yang mengancam jiwa di Eropa dan Asia.